Terdapat tiga sungai besar di Pekanbaru, yaitu sungai Sail, Siak, dan Kampar. Namun sayangnya, walaupun ada tiga sungai ini tetap saja masalah banjir Pekanbaru masih menghantui baik masyarakat maupun Pemerintah.
Setelah ditelisik oleh Dr. Muhammad Ikhsan selaku pakar tata kota Pekanbaru, ternyata terdapat beberapa masalah yang ditemukan sehingga bukannya menampung air ketika hujan turun, tapi sungai-sungai ini justru meluap dan mengakibatkan banjir.
Pendangkalan dan Penyempitan Sungai Sail
Meluapnya debit air sungai Sail ketika hujan turun disebabkan karena pendangkalan dan penyempitan sungai. Akibatnya, banjir Pekanbaru pun tidak terhindarkan. Dikatakan oleh Dr. Ikhsan selaku pegiat tata kota Pekanbaru, penyempitan sungai sudah terjadi di beberapa wilayah, salah satunya Jondul.
Selain masalah sampah Pekanbaru yang membuat sungai menjadi kotor, ternyata terdapat banyak penambangan pasir ilegal yang menyebabkan endapan sehingga membuat sungai menjadi sempit semakin dangkal.
Sungai Sail yang dulunya menjadi sumber air utama masyarakat sekitar, sekarang menjadi rusak dan kotor akibat ulah oknum penambang ilegal yang tidak bertanggung jawab. Sayangnya, sampai dengan saat ini belum juga bisa ditertibkan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru.
Pemukiman Sekitar Sungai Siak menjadi Hambatan
Selain Sungai Sail, terdapat Sungai Siak yang seharusnya menjadi penampung air di Kota Pekanbaru sebelum dialirkan ke laut. Namun, akibat tidak dijaganya fungsi ekologi sungai Siak menyebabkan air sungai meluap ketika hujan deras turun.
Sama seperti sungai Sail, sungai Siak pun mengalami penyempitan dan pendangkalan. Hal ini disebabkan oleh beralih fungsinya bantaran yang seharusnya sebagai daerah aliran sungai menjadi pemukiman penduduk.
Akibatnya adalah selain mencemari lingkungan sungai, fungsi ekologi sungai untuk mengairi menjadi terhambat. Jika terhambat, maka fungsi sungai yang seharusnya menjadi penampung air, justru malah menyebabkan air sungai meluap ketika musim penghujan.
Dapat disimpulkan bahwa baik dari masyarakat dan Pemerintah masih kurang menyadari pentingnya pelestarian fungsi ekologi sungai. Masih banyak masyarakat yang membuang sampah ke sungai.
Selain membuat sungai menjadi kotor dan bau, masalah sampah Pekanbaru seperti ini mengakibatkan endapan dan penyumbatan.
Menjaga Fungsi Ekologi Sungai
“Sungai Sail adalah sungai terpanjang dan membelah kota Pekanbaru secara simetris. 1/3 daerah Pekanbaru selatan bermuara di Sungai Sail,” begitu ucapan Dr Muhammad Ikhsan ketika berdiskusi mengenai potensi sungai Sail.
Karena memegang peranan sentral inilah, fungsi ekologi sungai harus dijaga dan dipelihara. Bagaimana caranya? Caranya adalah dengan melakukan normalisasi sungai. Dikutip dari harianhaluan.com, sampai dengan saat ini normalisasi sungai menjadi prioritas utama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Pekanbaru.
Normalisasi dilakukan dengan cara mengeruk menggunakan alat berat. Dari situ ditemukan banyak sekali sampah, rumput liar, dan juga lumpur yang menutupi drainase, sehingga tidak heran jika hujan deras turun mengakibatkan banjir di titik-titik kritis tersebut.
Dalam master plan yang dibuat oleh Dr. Ikhsan dan tim sudah dibuat secara rinci cara mengembalikan fungsi ekologi sungai. Selain untuk mengalirkan air, fungsi lainnya juga tidak kalah penting yaitu fungsi lingkungan. Jika tidak dijaga, maka akan berdampak kepada fungsi lainnya, seperti fungsi rekreasi.
Pengaturan Pemukiman Penduduk
Selain melakukan pengerukan untuk mengurangi endapan, pengaturan terkait pemukiman penduduk di sekitar bantaran sungai juga tidak kalah penting. Pemerintah harus bisa menertibkan dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan sekitar sungai.
Sungai memegang peranan penting untuk mengurangi masalah banjir Pekanbaru, sehingga baiknya ada kerjasama antara masyarakat, pemerintah Kota, dan juga Provinsi untuk sama-sama menjaga dan melestarikannya.
Masyarakat perlu sadar bahwa membuang sampah sembarangan ke sungai dapat mengakibatkan banjir menjadi tidak tertanggulangi. Untuk itu, Pemerintah perlu cepat tanggap dalam mengedukasi masyarakat dan membuat fasilitas-fasilitas seperti TPS dan TPA.
Jika masalah sampah Pekanbaru perlahan terselesaikan, maka otomatis masalah banjir Pekanbaru pun juga berkurang. Selain mengurangi endapan, dampak positif lain dari normalisasi sungai adalah memperbaiki kondisi sungai yang sudah rusak.
Apabila normalisasi konsisten dilakukan, sungai yang tadinya kotor, bau, dan tidak enak dipandang menjadi bersih dan terpelihara. Selain itu, menurut Dr. Ikhsan, sungai Sail sangat berpotensi dijadikan sebagai water front city.
“Konsep water front city itu sungai yang menjadi pusat. Kalau kebanyakan sungai berada di belakang rumah, hal ini sebaliknya. Selama ini water front city itu dipandang banyak gedung dan juga mal di pinggiran konsep, namun konsepnya tidak harus seperti itu,”
Tambahan penjelasan terkait konsep water front city oleh Dr. Muhammad Ikhsan tersebut bisa dilaksanakan apabila normalisasi dan fungsi ekologi sungai dapat direalisasikan dengan baik. Dr. Ikhsan juga optimis bahwa masalah banjir dapat diselesaikan apabila semua pihak saling membantu.
Sejatinya kota Pekanbaru itu milik bersama dan sudah menjadi tanggung jawab untuk dilestarikan bersama, bukan malah sebaliknya. Masyarakat harus mulai sadar dan peduli dengan lingkungan, terutama sungai-sungai yang memegang peranan penting untuk masalah banjir.
Sementara Pemerintah perlu untuk bertindak cepat dan tegas dalam menambah fasilitas, sosialisasi berkala, dan juga tegas kepada oknum-oknum yang dengan sengaja merugikan dan hanya berpikir untuk kepentingan pribadi saja. Semoga dengan sinergi ini, masalah banjir lambat laun bisa teratasi dengan baik.
Sumber :
https://www.pekanbaru.go.id/p/news/walikota-pekanbaru-ajak-lestarikan-sungai
https://media.neliti.com/media/publications/74156-ID-permukiman-kawasan-tepian-sungai-siak-ko.pdf
https://mikhsan.com/pengamat-tata-kota-bicara-potensi-sungai-sail/
Doktor Ikhsan Channel. 2021, 28 Juni. Diskusi Revitalisasi Sungai Sail Kota Pekanbaru Dr. Muhammad Ikhsan Ceria TV. Youtube. https://www.youtube.com/watch?v=We_Ze2GCnTk