Kondisi beberapa halte kota Pekanbaru mengalami kerusakan. Salah satu yang terbaru adalah halte yang terletak di Jalan HR Soebrantas. Untungnya tidak menyebabkan korban jiwa, namun jika tidak segera dibenahi tentu bisa berakibat fatal bagi siapa saja.
Kondisi halte tersebut, bagian atapnya condong ke depan akibat besi penyangga yang tertarik. Penyebab utamanya adalah ditabrak truk tronton pada akhir Maret 2022 silam. Bagaimana pengamat tata kota Dr. Muhammad Ikhsan menanggapinya?
Tips Membangun Halte di Pekanbaru
Dr. Muhammad Ikhsan memiliki pandangannya tentang posisi dan pembangunan halte yang ideal. Sehingga tidak mengganggu lalu lintas di jalan raya, tetap nyaman bagi pejalan kaki, dan tentunya aman dari potensi kecelakaan.
1. Jangan Diletakkan di Bahu Jalan
Tidak sedikit pembangunan halte yang memakan bahu jalan, padahal itu merupakan kawasan bagi pengendara untuk lalu lalang. “Apalagi kalau atapnya berlebih pula ke jalan seperti pada kasus yang terjadi di Halte HR Soebrantas,” kata Ikhsan.
Bahu jalan, lanjutnya bisa digunakan sebagai lokasi pemberhentian sementara. Jika atap halte condong ke arah bahu jalan, tentu akan mengganggu proses transit bus karena bagian atap halte dapat berbenturan dengan sisi atas bus kota.
2. Pembangunan di Atas Trotoar atau Drainase
Membangun sebuah halte sebaiknya di atas trotoar atau drainase jalan, dimana pastinya tidak mengganggu lalu lintas kendaraan apalagi sampai menyebabkan tabrakan.
Banyak contoh halte yang pembangunannya tepat, dari segi konstruksi sudah benar dan penggunaannya juga maksimal. Jauh dari kemungkinan ambruk, apalagi menjadi penyebab kecelakaan di jalan raya.
3. Melakukan Desain Secara Detail
Sebelum merealisasikan pembangunan halte, menurut Dr. Muhammad Ikhsan perlu pengkajian lokasi dan membuat desain dengan detail yang jelas. Sehingga realisasinya tidak meleset dari desain tersebut.
“Saatnya kita mendesain dan mengatur fasilitas umum lebih baik dan lebih detail, seiring dengan pembangunan kota yang semakin banyak. Kalau tidak, pembangunan hanya akan menambah kesemrawutan kota,” tegasnya.
Untuk dapat merealisasikan sebuah bangunan halte yang tepat, memang sangat dibutuhkan koordinasi berbagai pihak terkait dan melibatkan profesional di bidangnya. Supaya kecelakaan tidak terjadi lagi dan lalu lintas tidak akan terganggu.
4. Langkah Pembuatan Halte yang Tepat
Jika merujuk pada National Association of City Transportation Officials (NACTO), terdapat enam langkah perlu dilakukan untuk membuat sebuah halte yang nyaman, aman, dan berfungsi dengan baik.
5. Merancang Halte
Melakukan perancangan sebuah halte, harus sangat berhubungan dengan lalu lintas yang ada di sekitarnya. Memperhatikan bagaimana ritme kendaraan yang lalu lalang, kemudian posisi pembangunan, hingga mempertimbangkan bangunan yang ada di kawasan tersebut.
Semua harus terhubung dengan baik, sehingga nantinya akses transit bus, menurun dan menaikkan penumpang akan lebih mudah dan tidak mengganggu lalu lintas.
Pastikan juga saat merancang, juga memperhatikan aspek kenyamanan penumpang saat menunggu. Seperti tersedianya tempat duduk, tempat berteduh seandainya hari hujan atau panas.
Dengan rancangan tepat, orang yang awalnya mungkin malas menggunakan bus sebagai alat transportasi pilihan bisa mulai mencoba. Alhasil, penggunaan kendaraan pribadi juga dapat diminimalisir dan kemacetan berkurang.
6. Membuat Desain
Membuat desain harus melihat dari berbagai sisi mulai dari kebutuhan penumpang, kemudian keuntungan bagi pengusaha di bidang transportasi publik.
Dimana mereka juga dapat memanfaatkan halte sebagai tempat perhentian sementara, tanpa mengganggu lalu lintas dengan berhenti sembarangan.
Kemudian juga menguntungkan pemerintah, baik dari segi penataan kota hingga meminimalisir biaya perbaikan akibat kerusakan halte.
7. Tentukan Lokasi Khusus
Jika memungkinkan, dan lahan tersedia maka akan lebih baik membuat halte bus di lokasi khusus yang terpisah dengan lalu lintas utama. Seperti yang sudah diterapkan pada pembangunan halte bus Trans Jakarta.
Hal ini juga bisa diterapkan saat membuat halte Pekanbaru, terutama di kawasan dengan lebar jalan mencukupi untuk menambah satu akses khusus untuk transit bus.
Namun jika hal tersebut belum memungkinkan, maka memanfaatkan trotoar merupakan solusi paling bijak tanpa mengganggu jalur jalan utama yang sudah ada. Seperti yang sudah disarankan sebelumnya.
8. Bisa Digunakan Oleh Semua Kalangan
Jangan hanya mempertimbangkan penggunaan bagi masyarakat normal saja, tapi memberikan akses yang sama bagi penyandang disabilitas. Dengan begitu, halte dapat dipakai oleh semua kalangan dengan porsi yang sama.
9. Memperhatikan Keamanan
Keamanan yang harus diperhatikan diantaranya soal penerangan yang maksimal di area halte , terutama untuk malam hari. Jadi kapanpun warga ingin menunggu bus tetap merasa aman dan nyaman tanpa harus merasa takut.
Begitu juga dengan konstruksi yang dibuat dengan detail perencanaan matang akan berbuah manis dengan testimoni positif nantinya dari pengguna dan berbagai pihak lainnya.
10. Aktivitas Halte Digital
Di berbagai kota besar, akses penggunaan halte bus sudah melibatkan teknologi dan berbagai aplikasi pendukung. Jadi ketika bus harus berhenti di sebuah halte, tidak butuh waktu lama untuk menurunkan penumpang.
Para penumpang sudah membayar tiket, dengan menggunakan kartu otomatis dan terhubung ke aplikasi khusus.
Butuh perhatian ekstra jika memang ingin membenahi halte yang ada di Kota Pekanbaru. Namun tidak akan rugi jika pemerintah setempat, melakukan upaya perbaikan konstruksi fasilitas umum tersebut karena dampaknya akan sangat positif bagi banyak pihak.