Kota Pekanbaru merupakan kota terbesar di Provinsi Riau. Selain sebagai kota terbesar, Pekanbaru juga sebagai Ibukota Provinsi. Selayaknya kota besar lainnya, Pekanbaru memiliki sejumlah permasalahan tata ruang kota yang kompleks.
Sebagaimana telah jadi rahasia umum, permasalahan klasik dari sebuah kota besar adalah tentang tumpang tindihnya pemanfaatan ruang kota. Umumnya ini terjadi karena pihak pemerintah daerah kurang mengawasi detail di lapangan.
Permasalahan Tata Ruang Kota Pekanbaru
Menurut Dr Muhammad Iksan, ada dua hal yang menjadi poin utama dari permasalahan kota besar seperti Pekanbaru. Dua poin tersebut tentang bagaimana caranya mengelola sampah, dan bagaimana meminimalkan resiko datangnya banjir.
Mengingat sebuah kota besar, pasti selalu bergerak dinamis. Sehingga apabila tidak memiliki perencanaan tata ruang kota yang apik dan menyeluruh. Pergerakan ini pasti akan memiliki dampak negatif terhadap lingkungan.
1. Sampah Pekanbaru
Permasalahan sampah, umumnya terjadi karena faktor tata ruang kota belum tersusun secara holistik. Sehingga areal perumahan dan pemukiman warga yang ada, belum memiliki sistem pengelolaan sampah yang paten. Selain itu, permasalahan sampah, juga menjadi permasalahan budaya dan kedisiplinan.
Sampai sejauh mana masyarakat bisa disiplin dalam membuang sampah. Tolak ukurnya jelas, yakni tidak buang sampah sembarangan. Entah itu ke pinggir jalan, atau bahkan buang sampah ke saluran air. Sungai contohnya.
Pasalnya, sampah yang masuk kedalam saluran air bisa menimbulkan permasalahan akibatnya tidak sepele. Selain bisa menimbulkan banjir saat musim penghujan. Permasalahan sampah Pekanbaru juga bisa mempengaruhi tingkat polusi air dan volume air yang masuk ke dalam tanah menjadi air serapan.
Bagaimana tidak? Fenomena banjir, sebenarnya merupakan satu indikator bahwa pemko tidak bisa menangani tata ruang kota secara maksimal. Ruang terbuka hijau tidak dimanfaatkan dan dikelola secara maksimal.
Banjir, menjadi hantu dimusim penghujan, dan menjadi momok mengerikan di musim kemarau. Ini terjadi karena air yang melimpah kala hujan tiba tidak bisa dimanajemen dengan baik. Sehingga efeknya, air dalam tanah berkurang, sementara air hujan tidak bisa masuk terserap.
2. Banjir Pekanbaru
Banjir erat kaitannya dengan permasalahan tata ruang kota yang belum maksimal. Selain itu ada faktor pencetus lainnya. Menurut Muhammad Ikhsan, banjir terjadi karena kebiasaan masyarakat mengenai cara buang sampah yang belum benar.
Sampah yang dibiarkan masuk ke dalam sungai, selain berpotensi menghambat laju air, juga bisa menimbulkan permasalah baru lainnya. Seperti sampah plastik yang akhirnya mengendap dan menjadi sedimen di dasar sungai. Inilah yang menjadi salah satu penyebab dari banjir Pekanbaru.
Kalau sudah begini, pakar tata kota Pekanbaru, biasanya akan memberikan solusinya dengan melakukan pengerukan sungai. Tindakan ini pun harus diprogramkan secara rutin. Mengingat musibah banjir seringnya mengakibatkan banyak kerugian.
Baik kerugian yang berupa harta benda, seperti kehilangan tempat tinggal, kendaraan bermotor yang mengalami kerusakan. Sampai kerugian yang bersifat waktu, seperti lumpuhnya jalan-jalan utama akibat air yang menggenang di beberapa titik lokasi. Sehingga seluruh moda transportasi Pekanbaru berhenti .
Solusi Permasalahan Tata Ruang Kota Pekanbaru
Masalah banjir Pekanbaru tidak bisa dianggap sebagai masalah sepele. Mengingat titik banjir di Pekanbaru telah mencapai jumlah yang fantastis, yakni 127 titik. Selain itu beberapa waktu yang lalu telah sampai memakan korban jiwa, yakni seorang wanita dikabarkan tewas terseret arus banjir.
Belum lagi mengenai masalah sampah Pekanbaru yang belum tertangani dengan maksimal. Pasalnya, jumlah penduduk Pekanbaru yang semakin meningkat, mengakibatkan sampah yang dihasilkan tiap harinya diperkirakan mencapai 1000 ton.
Sementara yang berakhir sampai ke tempat pengelolaan sampah hanya sekitar 800 ton saja. Dari sini bisa ditarik kesimpulan, bahwa sisanya tersebut yang menjadi biang dari masalah sampah Pekanbaru pemicu banjir.
Beberapa solusi mengenai perbaikan tata ruang kota Pekanbaru yang disarankan oleh Dr. Ikhsan sebagai pakar tata kota Pekanbaru adalah:
1. Mengawasi Secara Langsung Alur Pengelolaan Sampah
Salah satu upaya yang bisa dilakukan sebagai solusi sampah Pekanbaru adalah dengan melakukan pengawasan secara langsung di tahap pengelolaan sampah. Harapannya supaya pemerintah kota bisa memastikan bahwa alur pengelolaan sampah telah berjalan dengan maksimal.
Sehingga sampah di Pekanbaru benar-benar bisa tertangani dengan baik. Contoh kecil dari pengawasan ini adalah:
- Berdirikan lembaga pengelolaan sampah dari tingkat paling bawah.
- Sosialisasikan tindakan memisahkan sampah kering dan sampah basah.
- Buat Workshop yang berisi mengasah keterampilan daur ulang sampah plastik
2. Memaksimalkan Perbaikan-Perbaikan DAS
Setelah dengan serius dan sadar untuk mengawasi alur pengelolaan sampah. Pemerintah kota juga perlu memaksimalkan berbagai perbaikan dan normalisasi area di DAS (daerah aliran sungai) yang ada dalam kota Pekanbaru.
Bisa dibilang ini adalah solusi banjir Pekanbaru. Pasalnya dalam kota Pekanbaru terdapat banyak aliran sungai yang membentang, dan sepertiganya pasti akan masuk ke daerah aliran sungai Sail.
Demikianlah berbagai opsi dari perbaikan yang bisa dilakukan oleh pemko Pekanbaru. Tentu saja semuanya ini harus dilakukan demi wajah baru dari kota Pekanbaru yang aman dan damai.
Sumber : riaubarometer.com