Kota Pekanbaru terus berbenah soal transportasi. Salah satu yang sempat disorot adalah pembangunan jembatan Siak 3 Pekanbaru yang sudah rampung dan beroperasi. Meskipun begitu, perlu beragam solusi untuk memaksimalkan potensinya sebagai jalur pengurai kemacetan.
Pengamat Tata Kota Dr. Muhammad Ikhsan sempat melakukan kunjungan ke lokasi tersebut, menilai ada berbagai solusi bisa dilakukan pada kawasan jembatan Siak tersebut.
Seperti Apa Wajah Jembatan Siak 3 Pekanbaru?
Saat ini sudah ada tiga Jembatan Siak di Pekanbaru, yang pertama diresmikan pada 19 April 1977. Diberi julukan Jembatan Leighton sebagai penghubung antara Jalan Yos Sudarso dengan Kecamatan Rumbai Pesisir dan Kecamatan Senapelan karena terpisah oleh Sungai Siak.
Jembatan kedua, sampai saat ini masih ditutup karena perbaikan. Sedangkan replikanya sudah dibuat tepat di sebelah jembatan tersebut dan sudah beroperasi sejak tahun 2018. Kemudian Jembatan ketiga yang cukup fenomenal dengan profil sebagai berikut:
1. Nama
Kalau orang lebih mengenalnya dengan nama jembatan siak Pekanbaru yang ketiga, ternyata jembatan in bernam Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzamsyah
2. Lokasi
Terletak di kawasan Panglima Undan, menghubungkan Kecamatan Rumbai Pesisir dengan Kecamatan Senapelan, serta Jalan Sembilang.
3. Ukuran
Total panjangnya adalah 520 meter dengan lebar 11 meter dan tinggi 11 meter.
4. Fungsi Pembangunan
Tujuan dari pembangunan jembatan ini adalah, untuk mengurai kemacetan yang terjadi di dua kecamatan terhubung seperti dijelaskan pada poin lokasi sebelumnya.
5. Alokasi Dana Pembangunan
Pembangunan jembatan ini membutuhkan dana sekitar Rp136 miliar, selama masa awal membangun di tahun 2001 dan selesai tahun 2011.
6. Riwayat Pemeliharaan
Setelah diresmikan pada tahun 2011, jembatan ini sempat ditutup beberapa tahun setelah pembukaan. Alasannya, karena ada bagian besi yang melengkung dan perlu pemeliharaan lebih lanjut.
7. Kondisi Terkini
Jembatan ini masih beroperasi dan digunakan sebagai penghubung, selain itu beberapa iven penting juga sering dilakukan di kawasan tersebut.
Pendapat Dr. Muhammad Ikhsan Tentang Jembatan Siak 3
Dari profil yang dijelaskan tentang keberadaan jembatan Siak 3, pengamat tata ruang dan tata kota Dr. Muhammad Ikhsan melakukan kunjungan lapangan langsung untuk melihat kondisi terkini dari jembatan tersebut.
Kunjungannya tersebut, merupakan bagian dari kunjungan lapangan dengan kelas Forensik Engineering Teknik Sipil Universitas Riau. “Melihat dan merasakan ukuran jembatan yang sebenarnya, masalah dan solusinya,” jelasnya beberapa waktu lalu.
Masalah yang disebutkan pria kelahiran Selatpanjang tersebut, tentu tak jauh dari konstruksi jembatan. Dimana sempat menjadi perbincangan hangat, menyoal lengkungan ditemukan pada bagian besi jembatan.
Seain itu, sejauh mana jembatan sudah memenuhi fungsinya sebagai upaya memecah macet di sejumlah kawasan sekitar. Jika memang harus dilakukan pembenahan, maka pemerintah Kota Pekanbaru harus melakukannya sesegera mungkin.
Mengingat jembatan di Kota Pekanbaru tersebut masuk kategori vital, jika mengalami kerusakan, tentu dampaknya tidak bagus untuk lalu lintas dan kenyamanan berkendara masyarakat Pekanbaru.
Pahami Penyebab Kegagalan Konstruksi Sebuah Jembatan
Dari berbagai sumber didapatkan informasi bahwa ada beberapa penyebab sebuah jembatan mengalami kegagalan konstruksi. Seperti yang terjadi di jembatan Siak 2, kemudian Siak 3. Berikut ini penjelasannya:
1. Gagalnya Saat Perencanaan
Perencana bisa saja menjadi pihak yang bersalah, ketika sebuah jembatan mengalami kerusakan bahkan ambruk. Di antaranya karena:
- Penyimpangan aplikasi prosedur baku atau aturan yang seharusnya diterapkan, kemudian Term of Reference(TOR) tidak diikuti dengan benar. Kesalahan menulis spesifikasi teknis yang menyebabkan realisasi pembangunan jadi salah.
- Kesalahan lainnya adalah, penafsiran data perencanaan yang tidak maksimal. Seperti kekuatan rencana dari setiap komponen untuk konstruksi sehingga berdampak pada realisasi jembatan yang tidak tepat, berujung pada kegagalan dan masalah saat jembatan sudah beroperasi.
- Ada juga kesalahan saat membuat gambar rencana, perhitungan secara aritmatik dan juga asumsi salah tentang berbagai hal terkait pembangunan jembatan.
2. Gagalnya Pengawasan
Kegagalan juga dapat disebabkan oleh, penerapan prosedur pengawasan selama pembangunan jembatan tidak dilakukan dengan baik. TOR juga tidak diterapkan sebaik mungkin.
Tidak spesifik mengkaji proposal perencanaan, berdampak pada pembangunan tidak sesuai dengan spesifikasi yang tepat. Ujung-ujungnya dapat berdampak buruk pada konstruksi. Mendukung penggunaan gambar yang ternyata tidak memiliki perhitungan teknis tepat.
3. Gagalnya Pelaksana
Pelaksana dalam hal ini kontraktor dan pihak lainnya juga dapat menjadi penyebab kegagalan konstruksi.
Bisa jadi karena tidak profesional mengimplementasikan kontrak, menjabarkan spesifikasi teknis, memilih material pembangunan yang tepat, atau melakukan pemalsuan dokumen yang berdampak pada kegagalan konstruksi dan pembangunan.
4. Gagalnya Penggunaan
Menggunakan sebuah jembatan melebihi kapasitasnya, sehingga berdampak pada konstruksi yang menjadi bermasalah. Begitu juga dengan penggunaan tanpa melakukan pemeliharaan tepat.
Bisa juga karena tidak digunakan sesuai fungsinya sehingga kondisi bangunan tersebut menjadi tidak semaksimal yang seharusnya.
Keberadaan jembatan Siak 3 Pekanbaru memang sangat vital bagi lalu lintas di daerah tersebut. Selama dirawat dengan benar dan digunakan sesuai peruntukan, maka kondisi rusak bisa dihindari sedini mungkin.