Lari menjadi olahraga paling mudah yang banyak dipilih untuk menjaga kesehatan. Olahraga tersebut semakin digemari, terbukti semakin bertambahnya komunitas lari, termasuk di Pekanbaru. Banyak event rutin yang diselenggarakan oleh komunitas lari Kota Pekanbaru yang menarik untuk diikuti.
Fokus utama komunitas lari memang mewadahi para pecinta lari, khususnya di area Pekanbaru dan sekitarnya. Namun, komunitas tersebut juga sering mengadakan kegiatan positif lain yang penting untuk disorot. Apa saja yang dilakukan oleh komunitas lari di Pekanbaru?
Apa Saja Kontribusi Komunitas Lari Pekanbaru?
Seiring kesadaran masyarakat untuk menjalani gaya hidup sehat, lari yang dianggap sebagai olahraga yang murah dan sederhana kerap menjadi pilihan. Namun, saat lari sudah menjadi sebuah hobi dan pada akhirnya tergabung dalam suatu komunitas, maka membutuhkan modal yang tidak sedikit.
Modal tersebut digunakan untuk membeli perlengkapan lari yang nyaman, mengikuti event lari dan membayar akomodasi serta transportasi saat event digelar jauh dari domisili.
Tapi, dijamin tidak akan menyesal memiliki hobi lari dan menjadi anggota komunitas karena banyak pengalaman hebat yang akan didapat. Kontribusinya juga tidak main-main, berikut contohnya:
1. Menggiatkan Kebiasaan yang Sehat
Semua jenis olahraga pasti menyehatkan, termasuk lari. Selain kesibukan, faktor lain yang menghalangi seseorang berolahraga lari adalah rasa malas. Alasan terakhir itulah yang disasar oleh komunitas lari.
Sebab, rasa malas dan kurang semangat dapat diatasi dengan menggabungkan diri ke kelompok yang sama-sama senang berolahraga. Jika memiliki teman yang mengajak lari bersama, tentu semangat akan meningkat karena kegiatan tersebut terasa lebih menyenangkan.
Salah satu tokoh di Pekanbaru yang perlu diteladani semangatnya untuk berolahraga yakni Dr. Muhammad Ikhsan, Dosen Universitas Riau sekaligus Pengamat Tata Kota. Pak Ikhsan kerap mengunggah keikutsertaan di event lari yang diselenggarakan oleh LKHHH dan komunitas lari.
Event lari yang beliau ikuti seperti lintas alam Minas (trail running) sepanjang kurang lebih 21 kilometer. “Akhirnya selesai di bawah 5 jam. Lari naik dan turun perkebunan sawit di kawasan Minas.” tulis beliau di unggahan akun media sosial.
2. Mempromosikan Keindahan Alam di Riau
Tidak dipungkiri, Riau memiliki pesona alam yang sangat menawan. Terdapat Taman Hutan Raya Sultan Syarif Kasim (Tahura SSK) yang menjadi salah satu spot wisata paling menarik di Pekanbaru.
Dalam rangka mempromosikan keindahan Tahura SSK, banyak komunitas lari Pekanbaru yang menggelar event trail run di area tersebut. Event tidak hanya diikuti oleh peserta lokal, tetapi juga mancanegara seperti pelari Malaysia, Kenya dan Australia.
Selain meningkatkan kebugaran, para peserta juga dimanjakan oleh indah dan asrinya Tahura SSK dan ditantang oleh jalur yang bervariasi. Serunya lagi, gajah yang dilatih oleh Tahura tersebut dihadirkan untuk menghibur para peserta lari. Promosi yang sangat fantastis dan efektif.
3. Meningkatkan Kepedulian terhadap Lingkungan
Komunitas lari yang ada di Pekanbaru memang tidak pernah kehabisan ide seru saat melakukan olahraga tersebut. Bagi mereka, lari bukan hanya sekedar kesenangan semata, tetapi juga misi lain yang memberi manfaat bagi sekitar.
Tidak mengherankan apabila komunitas lari sering mengadakan event lari sekaligus kegiatan peduli lingkungan. Contohnya, trail run event yang menyusuri trek menuju air terjun. Selain berlari, para peserta juga membersihkan sampah yang berserakan di area wisata alam tersebut.
Memunguti sampah plastik terkesan sederhana, tapi sejatinya merupakan kontribusi yang besar bagi lingkungan. Kegiatan tersebut merupakan upaya peningkatan kesadaran untuk menjaga kebersihan sekitar dari tumpukan sampah.
Hal yang sejalan dengan pandangan Dr. Muhammad Ikhsan, Pengamat Perkotaan, bahwa sampah yang terlalu lama menumpuk di suatu tempat akan menimbulkan bau busuk, membawa penyakit dan mengancam keamanan lingkungan sehingga perlu ditangani dengan baik.
Inisiasi komunitas lari untuk mengajak para pesertanya membersihkan sampah, tentu perlu mendapat apresiasi. Dengan memulai dari area yang kecil, diharapkan dapat diterapkan di area yang lebih luas di sekitar Pekanbaru demi lingkungan yang sehat.
4. Mengajak Orang Lain untuk Beramal
Tidak hanya lingkungan alam yang dipedulikan, komunitas lari yang ada di Kota Pekanbaru juga peduli terhadap masyarakat kurang mampu. Pada momen tertentu, beberapa komunitas bergabung untuk menyelenggarakan event lari sekaligus penggalangan dana bagi kaum dhuafa,
Banyak komunitas yang ikut berpartisipasi, salah satunya adalah Wedhus Gunung Pekanbaru yang juga pernah berlari bersama Pak Ikhsan, Pengamat Perkotaan. Jumlah komunitas yang sering meramaikan terhitung lebih dari 12, memang cukup banyak.
Penggalangan dana berasal dari para panitia dan peserta lari. Nantinya, akan langsung disalurkan ke masyarakat yang kurang beruntung. Event tersebut juga menyenangkan para pesertanya dengan memberikan berbagai macam hadiah, seperti voucher belanja dan merchandise unik.
5. Meningkatkan Kunjungan ke Destinasi Wisata
Pekanbaru juga memiliki destinasi wisata buatan, salah satunya adalah Danau Buatan di Lembahsari, Rumbai. Dalam rangka menarik lebih banyak wisatawan ke danau tersebut, komunitas lari mengadakan trail run event.
Acara lari lintas alam untuk mengenalkan tempat wisata di Pekanbaru memang sudah biasa dilakukan oleh komunitas lari, seperti Wedhus Gunung. Langkah penting dalam membantu pemerintah untuk mendapatkan lebih banyak pengunjung ke wisata buatan.
Keberadaan komunitas lari Kota Pekanbaru terbukti bukan hanya sebagai wadah para pencinta lari, tetapi juga pemberi kontribusi besar bagi lingkungan dan masyarakat. Pejabat setempat dan tokoh terpandang di Pekanbaru juga sering terlibat dalam event yang diadakan. Hebat, ya!