Kota Pekanbaru merupakan ibukota dari Provinsi Riau. Sebagai ibukota tentu kota yang memiliki julukan Smart City Madani ini harus memiliki infrastruktur dan tata kota yang baik untuk menghasilkan kota yang bersih, indah dan nyaman.
Namun beberapa tahun belakangan, masalah banjir Pekanbaru selalu mencuat karena kota ini menjadi kota langganan banjir. Bukan hanya itu, kota ini juga disoroti dengan masalah sampahnya yang juga menjadi momok bagi kota bertuah ini.
Apa Kata Pakar Tata Kota Pekanbaru?
Membahas infrastruktur dan tata kota, sang pakar tata kota, Dr Muhammad Ikhsan turut memberikan komentar. Menurutnya, tata kota yang baik haruslah memiliki prioritas dan konsisten.
Menurutnya pemerintah harus fokus pada masalah utama yaitu masalah sampah Pekanbaru. Karena hal ini akan merembet pada masalah lainnya seperti banjir Pekanbaru yang setiap tahun menjadi persoalan yang menghantui kota ini.
Muhammad Ikhsan betul-betul menyoroti masalah sampah karena menurutnya hal ini merupakan akar masalah dari masalah infrastruktur dan tata kota Pekanbaru.
Dari masalah sampah ini akan merembet ke masalah banjir dan banjir akan merembet ke bidang transportasi Pekanbaru yang menjadi terhambat dan akhirnya mengganggu kegiatan ekonomi kota Pekanbaru.
Mencari Solusi Masalah Pekanbaru
Menurut M. Ikhsan prioritas masalah yang harus dibenahi adalah masalah sampah dan banjir di Pekanbaru. Karena hal ini yang akan mempengaruhi berbagai aspek seperti infrastruktur, tata kota, transportasi dan kegiatan ekonomi.
Prioritasnya adalah mencari solusi sampah Pekanbaru karena ini merupakan akar dari masalah yang lain. Menurut M.Ikhsan permasalahan sampah ini akibat penanganan sampah yang kurang tepat.
“Jadi yang kita lihat hari ini sampai itu masih dilihat menjadi sesuatu yang harus dienyahkan. Padahal, yang penting adalah pengelolaannya. Dan jika tidak dikelola, maka dampak-dampaknya akan sangat berpengaruh pada kita” ujar M. Ikhsan.
Menurutnya sampah Pekanbaru yang menumpuk bukan hanya dicarikan tempat pembuangan saja namun, sampah harus dikelola dengan baik.
Ini harus dimulai dari lapisan paling bawah yaitu masyarakat, masyarakat harus bersinergi dengan pemerintah dalam mengurus masalah sampah ini.
“Permasalahan sampah di Pekanbaru itu dari hulu ke hilir artinya dari hulu itu adalah sampah rumah tangga dari warga. Jadi kebiasaan warga meletakkan sampah itu gelondongan, nah ini kan masalah, karena seharusnya sampah itu dipilah dulu” terangnya.
Dari pernyataan ini dapat diambil kesimpulan bahwa masyarakat memiliki peranan penting dalam mengelola sampah rumah tangga dengan cara memilah menjadi beberapa bagian yaitu mana yang bisa didaur ulang, mana yang merupakan sampah organik, dan mana yang benar-benar tidak bisa diolah.
Lalu langkah ini akan berlanjut terhadap pengolahan sampah ke TPST yaitu Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu, hingga akhirnya sampah yang diangkut ke TPA akan menjadi sedikit jumlahnya. Jika hal ini dapat dilakukan, maka sampah sekalipun akan memiliki daya guna yang maksimal.
Sedangkan untuk solusi banjir Pekanbaru, menurut M. Ikhsan seperti pada Keterangannya saat menjadi bintang tamu sekaligus narasumber pada Bincang Santai di Kedubes Coffee pada 24 Juni 2020 lalu, perlu dibuat perencanaan yang matang yaitu masterplan yang baik untuk menangani masalah sekaligus mencari solusi banjir yang tak kunjung didapat.
“Harus dibuat master plan yang baik, berdasarkan data yang valid di lapangan. Mana kawasan selama ini jadi langganan banjir, mana kawasan drainasenya bermasalah, aliran sungainya menyempit, sehingga nantinya pembangunan dilakukan benar-benar terarah,” jelas Dr. M. Ikhsan.
Infrastruktur Kota Menurut Pakar
Sebagai praktisi tata kota yang juga merupakan mantan staf ahli Walikota Pekanbaru era 2000-an, Dr M.Ikhsan juga memiliki sederet rancangan dan ide untuk tata kota Pekanbaru yang lebih baik.
Adapun ide menata kota yang ia tekankan adalah fokus terhadap prioritas yaitu permasalahan sampah, banjir, dan jalan berlubang.
Lalu ia juga mengharapkan pemerintah bekerja sama dengan kalangan akademis dan tenaga ahli untuk membantu pembuatan konsep, merencanakan, menganalisis, evaluasi, dan monitoring. Sementara untuk infrastruktur, beberapa ide dari M. Ikhsan adalah sebagai berikut:
- Memperbanyak kolam-kolam penampung air sementara, untuk mengurangi banjir dan menjadikan kawasan sekitar sebagai RTH (Ruang Terbuka Hijau)
- Tepi palung bisa ditanami dengan beringin, bambu, bintaro, aren, pandan untuk menahan erosi pinggir sungai.
- Utamakan di daerah yang dekat dengan akses jalan/perumahan sehingga RTH bisa lebih cepat dinikmati.
- Melakukan pengerukan sungai dan anak sungai utama: Sail, anak Sail, Sibam, Terusan Cipta Karya, Tarai, Kelulut, dll
- Penataan danau dan waduk: danau buatan, kolam samping Aryaduta, waduk Cipta Karya
- Pemeliharaan rutin jalan dilakukan dengan merapikan bahu jalan dari semak, sampah, lubang, sehingga bisa melancarkan aliran air ke jalan.
Ia pun ke depannya berharap pemerintah dapat segera berupaya untuk melakukan perubahan sistem agar Pekanbaru memiliki infrastruktur dan tata kota yang lebih baik kedepannya.
Sumber : riaubarometer.com