Kota Pekanbaru termasuk salah satu kota di Indonesia yang masih menjadi langganan banjir. Tidak jauh berbeda dengan Ibu Kota, Pekanbaru juga masih rentan terkena banjir. Sebagai akibatnya, tidak heran jika Pekanbaru kerap disebut sebagai kota berkuah.
Masalah banjir Pekanbaru tentunya tidak terlepas dari beberapa hal seperti misalnya masalah sampah Pekanbaru ataupun tata kota Pekanbaru. Berikut ini ialah rangkuman informasi mengenai banjir Pekanbaru serta upaya penanganannya.
Penyebab Banjir Pekanbaru
Banyaknya banjir di berbagai wilayah Pekanbaru terjadi karena beberapa hal, seperti salah satunya yakni buruknya drainase. Hal ini diperjelas oleh Dr Muhammad Ikhsan, seorang dosen sekaligus pakar tata kota Pekanbaru.
Menurutnya, ketahanan drainase di Pekanbaru masih tergolong kurang baik. Hal ini terbukti ketika hujan turun, meski hujan dalam skala kecil sekalipun banjir tetap akan datang. Oleh sebab itu, drainase di sepanjang jalan harusnya mendapatkan penanganan khusus dari pihak yang berwenang.
Drainase utama di Kota Pekanbaru rata-rata berada di tepi jalan besar sehingga tidak hanya memicu munculnya masalah banjir, melainkan juga bisa mengakibatkan kemacetan transportasi Pekanbaru.
Dalam hal ini, penanganan drainase harus dilakukan oleh pihak yang berwenang dalam jalan tersebut. Kewenangan itu bisa meliputi kewenangan pemerintah kota, pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat sesuai dengan jenis jalannya.
Disamping buruknya drainase di sepanjang jalan, masih kerap juga ditemukan masyarakat yang membuang sampah sembarangan di area parit ataupun anak sungai sehingga mengakibatkan terjadinya penyumbatan yang berujung pada masalah banjir.
Upaya Penanganan Masalah Banjir di Kota Pekanbaru
Disamping perbaikan drainase, masalah banjir di Pekanbaru juga bisa diatasi dengan cara memperbaiki upaya pengolahan sampah. Hal ini tidak kalah penting untuk dilakukan mengingat pembuangan sampah dan pengelola sampah Pekanbaru belum berjalan dengan baik.
Masih kerap dijumpai masyarakat yang membuang sampah di sungai ataupun parit-parit kecil. Bahkan, awal tahun 2021 lalu pekanbaru juga sempat dihebohkan mengenai masalah sampah yang menumpuk.
Solusi sampah pekanbaru bisa dilakukan dengan memperhatikan sistem pengelolaan sampah yang baik mulai dari lapisan masyarakat ataupun nantinya di tempat pembuangan akhir.
Dalam hal ini, diperlukan sosialisasi kepada masyarakat, perbaikan tim pengelola sampah dan menyediakan fasilitas pengolah sampah yang baik dan memadai, khususnya di tempat pembuangan akhir.
Sesuai dengan ketentuan pengolahan sampah terbaru, air lindi harus atau air yang dihasilkan dari limbah sampah harus diolah dahulu sebelum dibuang ke sungai atau sejenisnya.
Revitalisasi Sungai Sail di Pekanbaru
Pemerintah Pekanbaru kini sedang fokus terhadap salah satu solusi banjir Pekanbaru dengan cara melakukan revitalisasi terhadap Sungai Sail. Sungai tersebut merupakan sungai terpanjang yang membagi kota Pekanbaru menjadi dua bagian.
Selain menjadi sungai terbesar dan terpanjang, hulu dan hilir hulu sail juga masih berada dalam wilayah yang sama yakni Kota Pekanbaru. Dengan demikian, kewajiban pengelolaan sungai tersebut secara penuh berada di bawah kekuasaan pemerintah Pekanbaru.
Upaya revitalisasi ini dimulai dengan cara menghidupkan kembali fungsi ekologi sungai. Hal ini diperjelas oleh Muhammad Ikhsan, dalam acara Diskusi Revitalisasi Sungai Sail Kota Pekanbaru, Ceria TV pada bulan Juni lalu.
Beliau menyatakan bahwa fungsi ekologi dalam revitalisasi harus diurus terlebih dahulu agar bisa menghidupkan fungsi sungai yang lainnya. Adapun beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghidupkan kembali fungsi ekologi sungai ialah sebagai berikut:
- Langkah pertama yang diambil yakni membersihkan endapan sungai dengan penggalian agar ekosistem di dalamnya dapat berjalan dengan baik.
- Setelah itu, bagian hilir Sungai Sail yang telah banyak mengalami penyempitan juga harus diatasi dengan baik.
- Menghidupkan kembali tanaman-tanaman di pinggirsungai, mengingat hal ini bisa membantu mencegah terjadinya pengikisan bibir sungai ataupun sebagai upaya pencegahan banjir.
Manfaat Revitalisasi Sungai Sail
Dengan kembalinya fungsi ekologi, maka air bisa kembali mengalir dengan baik dan lancar. Selanjutnya, jika fungsi utama sungai telah diperoleh maka bisa dikembangkan fungsi-fungsi lainnya seperti salah satu contohnya yakni fungsi rekreasi.
Selain rekreasi, revitalisasi Sungai Sail juga membawa beberapa manfaat dalam bidang lain, khususnya dalam bidang tata kota. Seperti misalnya yakni pembuatan water front city, konsep pembangunan ini tidak harus bangunan mewah, mall ataupun gedung bertingkat layaknya di luar negeri.
Akan tetapi, bisa juga diwujudkan melalui bentuk taman, trotoar pejalan kaki, rumah atau perumahan yang konsepnya dibangun menghadap ke arah sungai sesuai dengan konsep dasarnya yakni water front city yang berarti suatu kawasan dengan bangunan menghadap ke arah sumber air.
Melalui revitalisasi tersebut, pemerintah berharap tidak hanya bermanfaat sebagai solusi dalam mengatasi masalah banjir di Pekanbaru. Melainkan juga sebagai pembangunan tata kota untuk kembali menghidupkan berbagai fungsi sungai lainnya.
Oleh sebab itu, kini pemerintah kota Pekanbaru terus mengupayakan lancarnya proses revitalisasi sungai agar bisa terbebas dari masalah banjir dan mengembangkan beberapa potensi lain yang dimiliki oleh Pekanbaru melalui Sungai Sail.
Sumber : riaubarometer.com