Pemerintah Pekanbaru mengklaim 70 persen jalan dalam kondisi baik. Namun, masih terdapat jalan yang masih rusak bahkan sampai menjadi penyebab kecelakaan maut. Pengamat Tata Ruang Kota Dr. Muhammad Ikhsan meminta pemerintah segera memperbaiki jalan yang masih rusak tersebut.
Beberapa lokasi yang butuh perbaikan diantaranya di Jalan Kubang dan Jalan Garuda Sakti, dengan kondisi yang masih jauh dari kata baik.
Alasan Pelebaran Jalan Kota Pekanbaru Harus Dilakukan
Menurut Dr. Muhammad Ikhsan, ada beberapa alasan mengapa pelebaran jalan perlu dilakukan. Sehingga target 100 persen jalan baik bisa dicapai pemerintah daerah.
1. Cegah Muatan Berlebih
Saat ini, beberapa ruas jalan dijadikan alternatif lalu lintas truk-truk ukuran besar yang seharusnya tidak berada di kawasan tersebut. Alhasil kondisi jalan semakin parah, sehingga tidak layak untuk dilewati.
Bisa dibayangkan, jalan yang dibuat untuk menahan tekanan untuk kendaraan biasa harus dilewati truk dan mobil besar lainnya. Tentu daya tahannya tidak maksimal, wajar jika muncul banyak lubang dan jalanan yang rusak.
Semakin dibiarkan maka akan semakin memperparah kondisi jalan. Bukan saja di Jalan Lingkar Kubang- Garuda Sakti, namun juga di jalan Kota Pekanbaru yang terhubung pada kawasan tersebut juga akan terkena imbas.
2. Cegah Kecelakaan
Sebagai contoh, tanggal 30 Maret 2022 lalu, terjadi kecelakaan di kawasan Simpang Panam antara truk dan motor. Menyebabkan pengendara motor tewas terlindas truk, hal tersebut bukan kali pertama terjadi.
“Truk-truk masuk ke Jalan Sukarno Hatta, Jalan Subrantas, dan Jalan SM Amin, kemudian bersaing dengan kendaraan pribadi dan angkutan umum, inilah yang jadi penyebab rawannya terjadi kecelakaan” ujar Ikhsan beberapa waktu lalu.
3. Kenyamanan Berkendara dan Warga
Kenyamanan dalam berkendara, juga tidak ada karena kemacetan terjadi pada jalan yang sempit.
Orang harus menghabiskan waktu lama untuk bisa sampai ke lokasi tujuan, ketika terjebak macet di kawasan tersebut. Banyak waktu terbuang, padahal bisa diantisipasi dengan cara yang tepat dan segera dilakukan.
Kenyamanan warga juga terkena imbas karena aktivitas mereka terhambat kemacetan Kota Pekanbaru tersebut, yang merupakan akibat dari berbagai ruas jalan sempit yang belum diperbaiki sampai saat ini.
Misalnya, masyarakat yang ingin berjualan di sisi jalan yang diperbolehkan tentu tidak akan nyaman akibat macet yang terjadi. Ujung-ujungnya, pengunjung toko mereka akan minim karena malas berada di kawasan tersebut akibat kondisi macet yang parah.
Contoh lain, memarkir kendaraan untuk masuk ke sebuah lokasi juga akan terhambat jika kemacetan masih terjadi. Padahal, jika jalanan lancar proses parkir tidak akan memakan waktu lama.
4. Memperlancar Akses Jalan
Jika jalan sudah diperluas, akses jalan akan menjadi lebih lancar, konsentrasi kendaraan tidak lagi ada di kawasan-kawasan tertentu saja karena pengendara bisa memilih rute manapun dengan masalah kemacetan minim.
Ditambah pula saat ini sudah ada Tol Pekanbaru-Bangkinang, jalanan yang masih sempit akan menjadi penyebab macet. Salah satu alasannya adalah kepadatan pemukiman di Kota Pekanbaru yang bersisian dengan lokasi tol tersebut.
Jika pelebaran jalan dilakukan, maka akses jalan akan lebih baik, terutama bagi yang ingin memanfaatkan tol baru untuk dijadikan akses menuju lokasi.
Apa Upaya yang Harus Dilakukan Pemerintah?
Ikhsan menjelaskan ada beberapa upaya yang bisa dilakukan Pemerintah Kota Pekanbaru untuk segera memperbaiki jalanan yang sempit dan rusak tersebut. Di antaranya melakukan pelebaran jalan sehingga kendaraan dari arah kiri dan kanan tidak harus berebut menggunakan badan jalan.
“Jalan Lingkar Kubang-Garuda Sakti masih dua jalur, harusnya dibuat empat jalur,” katanya. Alhasil, truk tidak lagi mendominasi dan menjadi salah satu penyebab kemacetan Kota Pekanbaru dan bisa berujung kecelakaan.
Hal tersebut memang butuh usaha tegas dan maksimal dari pemerintah daerah, namun upaya pelebaran dapat dimulai dengan melakukan pembebasan lahan. Dimana menurut Ikhsan hanya sedikit lahan yang harus dibebaskan jika akan melakukan pelebaran jalan tersebut.
Prediksinya, untuk membebaskan Jalan Lingkar Kubang-Garuda Sakti dengan panjang sekitar 16 km tersebut butuh dana maksimal Rp90 miliar. “Jauh lebih murah daripada membangun flyover yang bisa mencapai Rp150 miliar,” tegasnya.
Jika ingin masalah pelebaran jalan segera teratasi, disarankan pembebasan dan pelebaran dilakukan segera. Sebelum kondisi jalan semakin parah dan memakan korban jiwa lagi.
Upaya lain yang bisa dilakukan tentu berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk mewujudkan pelebaran jalan yang sangat dibutuhkan tersebut. Mulai dari DPRD, hingga masyarakat setempat.
Melakukan sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat, juga menjadi bagian dari upaya yang tak bisa diabaikan. Sehingga mereka paham arti penting pelebaran jalan yang akan dilakukan nanti.
Ide pelebaran jalan yang digagas oleh Dr. Muhammad Ikhsan ini, merupakan salah satu solusi konkret bagi pemerintah Kota Pekanbaru. Tinggal tanggapan cepat untuk merealisasikannya, supaya kondisi jalan di salah satu kota besar Pulau Sumatera tersebut bisa membaik semaksimal mungkin.