Banjir yang terjadi di Pekanbaru memang sangat menyita perhatian banyak orang tak terkecuali ahli tata kota yaitu Dr Muhammad Ikhsan. Seorang yang kini menjadi akademisi di bidang teknik ini ikut angkat bicara mengenai banjir Pekanbaru tersebut.
Namun tak hanya menyalahkan pemerintah saja, dirinya juga memberikan solusi banjir Pekanbaru dengan sangat rinci. Dikutip dari Blog milik Muhammad Ikhsan yang berjudul “Bereskan Saluran Kita Ketika Tidak Banjir-Banjir Kota Pekanbaru” beginilah solusi yang ia jabarkan:
Normalisasi Sungai Sail
Pertama, Pakar Tata Kota Pekanbaru ini mengatakan bahwa sebaiknya pemerintah secara cepat melakukan normalisasi sungai Sail. Hal ini ia ungkapkan karena sungai Sail merupakan sungai yang sangat penting di Kota Pekanbaru.
Dirinya juga mengatakan hal serupa pada acara diskusi revitalisasi Sungai Sail bersama Dewan Kesenian Kota Pekanbaru, Juni 2021. “Sungai Sail adalah sungai yang 1/3-nya menampung air dari Pekanbaru di daerah selatan ini,” ungkapnya.
Normalisasi sungai Sail ini dilakukan karena banyaknya titik penyempitan. Dirinya mencontohkan daerah Jondul dan juga di sekitar Perumahan Kuantan Raya. “Di dekat Kuantan Regency dan di dekat Jondul itu lebarnya sudah tinggal 8 hingga 10 meter, berkurang banyak,” lanjutnya
Dirinya juga mengungkapkan bahwa untuk menangani masalah Sungai Sail ini, yang paling utama adalah melakukan penanganan bidang ekologisnya.
“Menurut saya, revitalisasi Sungai Sail harus dimulai dari penanganan fungsi ekologisnya, yaitu sebagai aliran air sehingga banjir bisa tertangani,” ungkapnya pada diskusi di Ceria TV.
Oleh karena itu, pakar tata kota Pekanbaru ini menyarankan BWS (Balai Wilayah Sungai), Kementerian PU harus segera melakukan pengerukan sedimentasi di sepanjang sungai Sail.
Dirinya mengatakan bahwa yang paling utama adalah di bagian hilir yang dekat dengan sungai Siak hingga jembatan Parit Indah.
Ia menambahkan bahwa untuk mengaktifkan berbagai fungsi dari sungai maka harus diawali dengan mengaktifkan dulu fungsi ekologinya. Oleh karena, menurutnya endapan harus segera digali karena mengingat sungai telah mengalami penyempitan separuh lebar sungai normal.
Setelah fungsi ekologinya berhasil ditangani maka selanjutnya baru bisa mengaktifkan berbagai fungsi lain seperti fungsi lingkungan. Tanaman-tanaman yang hidup di bantaran sungai Sail harus dipertahankan salah satunya dengan mencegah longsor yang sering terjadi.
Setelah itu, jika ingin menambahkan fungsi rekreasi, menurutnya baru bisa dilakukan setelah fungsi ekologi dan fungsi lingkungan sudah berjalan dengan baik.
Normalisasi Sungai Sibam dan Sungai Lainnya
Menurut seseorang yang dipanggil Doktor ini mengatakan jika selain menormalisasi Sungai Sail, BWS juga harus melakukan normalisasi Sungai Sibam dan sungai lainnya. Dirinya mencontohkan Sungai Kelulut dan Sungai terusan drainase Cipta Karya.
Dirinya mengatakan bahwa untuk masalah ini memang menjadi kewenangan BWS karena sungai-sungai tersebut masuk ke dalam bagian Ordo II.
Membersihkan Drainase Lintas Kabupaten
Tak hanya melakukan revitalisasi sungai saja, Dosen teknik Tata Kota ini juga menyarankan jika PU Pemerintah Provinsi harus membersihkan drainase lintas Kabupaten atau kota. Tepatnya di sekitar perumahan Bintungan yang menjadi perbatasan antara Kota Pekanbaru dengan Kampar.
Tak hanya itu saja, dirinya juga menyarankan agar dilakukan pemberesan drainase di sekitar Jalan Datuk Tunggul. Tepatnya adalah di daerah menuju kolam lapangan golf yaitu perbatasan Pekanbaru dan Kampar.
Membersihkan Sumbatan Sungai
Muhammad Ikhsan menambahkan sarannya kepada PU Pemerintah Kota Pekanbaru untuk melakukan sumbatan yang ada di perkotaan.
Hal ini bisa dilakukan dengan mudah karena semuanya sudah ada dan ditandai di Masterplan. Perlu diketahui bahwa masterplan penanganan banjir ini telah dibuat dan selesai pada tahun 2020 lalu.
Bahkan, di masterplan yang telah dibuat pada tahun 2020 lalu terdapat 300 titik masalah. Muhammad Ikhsan juga pernah mengatakan pada suatu kesempatan di acara Cakap Lepas bahwa di master plan tersebut sudah ada yang diprioritaskan.
“Masterplan kan rencana induk, artinya apa yang mau dikerjakan, yang mana prioritas, berapa biayanya, siapa pelaksananya itu sudah ada” keterangannya saat menjadi narasumber di Cakap Lepas saat ditanya mengenai masalah sampah Pekanbaru dan masalah banjir Pekanbaru.
Ya, Muhammad Ikhsan merupakan salah satu tokoh tata kota yang sangat sering menjadi narasumber dalam diskusi mengenai sampah Pekanbaru, transportasi Pekanbaru, dan juga banjir yang terjadi di tahun 2021 ini.
Banyak sekali solusi sampah Pekanbaru beserta solusi banjir yang telah ia ungkapkan baik melalui Blog maupun wawancara berbagai acara.
Dirinya tentu menaruh harapan yang cukup besar bagi pemerintah Kota Pekanbaru utamanya untuk serius menangani masalah banjir dan sampah ini. Tentu saja hal ini sangat berkaitan dengan visi Smart City, kawasan Waterfront City, wisata, dan RTH baru.
Dirinya juga optimis bahwa Kota Pekanbaru bisa bebas dari banjir dan juga masalah sampah yang saat ini menjadi masalah utama. Ia juga mengajak masyarakat turut aktif dalam melakukan pencegahan banjir serta melakukan pengolahan sampah agar lingkungan jadi bersih.
Sumber : riaubarometer.com