Pada awal tahun 2021 lalu, tepatnya bulan Januari, sampah Pekanbaru menjadi salah satu permasalahan yang cukup serius. Hal tersebut sempat meresahkan masyarakat selama beberapa hari sebelum pada akhirnya berhasil diatasi.
Masalah sampah Pekanbaru bukanlah hal yang bisa dianggap sepele dan harus segera ditangani. Selain bau, menyumbat saluran ataupun membawa penyakit, keberadaan tumpukan sampah juga banyak membawa dampak yang tidak baik.
Pengertian Sampah
Sebelum banyak berbicara mengenai sampah dan bagaimana solusi sampah Pekanbaru, alangkah baiknya jika memahami terlebih dahulu apa itu sampah.
Sampah merupakan material sisa hasil proses produksi, baik itu sisa hasil industri maupun rumah tangga. Pada umumnya sampah terbagi menjadi dua yakni sampah organik atau sampah yang bisa terurai dan sampah anorganik atau sampah yang sulit membusuk serta tidak dapat terurai.
Kedua jenis sampah tersebut memerlukan pengelolaan yang tepat agar tidak mengakibatkan dampak negatif, baik itu dalam bidang kesehatan, lingkungan, sosial maupun ekonomi.
Penyebab Penumpukan Sampah di Pekanbaru
Awal tahun 2021 sampah menjadi permasalahan lokal yang dialami oleh pemerintah dan sebagian warga Pekanbaru. Hal ini tentunya tidak terlepas dari beberapa faktor penyebab bukan? Berikut ini ialah rangkuman mengenai beberapa penyebab permasalahan sampah di Pekanbaru.
Masalah penumpukan sampah di Pekanbaru tidak lain diakibatkan karena kurangnya pengelolaan. “Sampah saat ini menjadi masalah karena kekurangmampuan kita dalam mengelolanya, baik itu dalam hal manajemen, prioritas ataupun permasalahan-permasalahan teknik lainnya” ujar Dr Muhammad Ikhsan, dosen dan pakar tata kota Pekanbaru dalam Cakap Lepas awal tahun 2021 lalu.
Habisnya kontrak tim pengelola sampah menjadi salah satu faktor penyebab penumpukan sampah di Kota Pekanbaru. Hal tersebut bukan lagi masalah pengajuan anggaran, melainkan masalah kontrak dan tender lelang.
Dalam hal ini, terdapat kemungkinan bahwa lelang tender terhadap tim pengelola sampah yang harusnya terlaksana bulan November sampai Desember akhir tahun belum disepakati.
Sampai pada akhirnya kontrak kerja tim sebelumnya telah habis. Permasalahan tersebut berujung pada gagalnya pengelolaan sampah yang ditandai dengan adanya penumpukan sampah di sebagian daerah selama beberapa hari dalam periode awal tahun.
Perbedaan Pengelolaan Sampah
Selain masalah kontrak terhadap tim pengelola sampah, perbedaan sistem pengelolaan juga termasuk dalam salah satu penyebab masalah sampah di Pekanbaru.
Seperti yang dikemukakan Muhammad Ikhsan dalam wawancaranya bersama tim Cakap Lepas awal tahun lalu bahwa terdapat perbedaan dalam hal pengelolaan sampah antara pemerintah saat ini dan pemerintah sebelumnya.
Perbedaan tersebut terletak pada tim pengelola sampah yang dahulu melibatkan dinas-dinas terkait, sedangkan saat ini sepenuhnya menggunakan sistem kontrak yang hanya berfokus pada tonase sampahnya saja.
Dahulu, pembagian pengolahan sampah di Pekanbaru disesuaikan dengan instansi yang mengolahnya. Seperti misalnya sampah di pasar menjadi tanggung jawab tim pengelola sampah pasar ataupun sampah di sekolah yang menjadi tanggung jawab dinas pendidikan.
Hal tersebut dinilai lebih efisien untuk diterapkan dibandingkan pengelolaan sampah saat ini yang sepenuhnya diserahkan pada kontraktor yang hanya berfokus pada item kontraknya saja yakni tonase sampah, tidak pada kebersihan lingkungan.
Mereka hanya menjalankan tugas sesuai dengan kesepakatan kontrak yakni mengambil sampah dalam jumlah besar yang telah terkumpul di tempat pembuangan sampah akhir. Tidak lagi memperhatikan kebersihan sampah dalam beberapa titik pembuangan sampah kecil yang banyak jumlahnya.
Upaya Pengelolaan Sampah yang Benar
Masalah sampah tidak bisa terus dibiarkan, hal ini bisa mengganggu tata kota Pekanbaru atau lebih parahnya bisa mengakibatkan masalah banjir Pekanbaru.
Dalam wawancaranya Bersama tim Cakap Lepas, Dr. Muhammad Ikhsan mengungkapkan mengenai beberapa poin penting yang seharusnya dilakukan dalam pengelolaan sampah.
Upaya pengelolaan sampah harus dimulai dari hulu ke hilir. Dalam hal ini masyarakat berada dalam posisi hulu sehingga penegakan sosialisasi dan penyuluhan terhadap pengelolaan sampah mulai dari lingkup paling kecil sangat penting untuk dilakukan.
Secara sederhana, masyarakat dibiasakan untuk memilah sampah terlebih dahulu sebelum dibuang. Hal ini nantinya akan memberi kemudahan bagi tim transportasi Pekanbaru, khususnya dalam bidang angkut sampah. Mereka nantinya akan dengan mudah membuang sampah ke TPA tanpa perlu memilahnya lagi.
Sedangkan upaya penanganan di bagian hilir atau tahap akhir bisa dilakukan dengan cara memperbaiki sistem kelola sampah seperti misalnya menerapkan pola terbaru dengan menimbun tanah terlebih dahulu. Selain itu, alat-alat yang digunakan dalam pegelolaan sampah juga perlu diperbaiki.
Beberapa hal tersebut tidak hanya bermanfaat sebagai solusi dalam penanganan sampah, melainkan juga bisa dilakukan sebagai upaya antisipasi munculnya banjir Pekanbaru yang lebih serius.
Adanya pengelolaan sampah yang benar juga bisa digunakan sebagai solusi banjir Pekanbaru, khususnya di daerah bantaran sungai yang berpeluang terjadi banjir luapan sebagai akibat dari banyaknya tumpukan sampah.
Sumber : riaubarometer.com