Gedung khusus untuk pemerintah daerah (Pemda) memang sudah sewajarnya ada. Hal yang menjadi sorotan adalah bangunan perkantoran Pekanbaru Riau yang terkesan terlalu megah sehingga menyedot anggaran yang tidak sedikit. Apakah hal tersebut sungguh diperlukan?
Kenyataannya, pembangunan Kota Pekanbaru terdiri dari banyak sektor yang penting dan perlu diperhatikan demi kesejahteraan masyarakat luas. Jika terfokus pada satu hal saja tanpa membuat skala prioritas, maka hanya akan memboroskan dana. Lalu, seperti apa solusi yang ditawarkan?
Perkantoran di Pekanbaru Menurut Dr. Muhammad Ikhsan
Sebagai unsur penyelenggara di tingkat daerah, pemerintah daerah memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat tanpa memberatkan pada satu titik saja. Sebab, hasil dari pembangunan kota harus merata dan seimbang.
Seperti kota besar lainnya, Pekanbaru juga masih mempunyai sederet masalah klasik yang belum kunjung dituntaskan sampai akarnya. Seorang Pengamat Perkotaan, Pak Ikhsan, M.Sc., berpendapat bahwa pihak pemerintah daerah belum sepenuhnya serius dan memprioritaskan hal penting.
Contoh nyata yang mengganggu pikiran adalah kantor daerah yang dibangun dengan dana yang terlalu berlebihan. Beliau memberikan pandangan terhadap kondisi tersebut.
Keadaan Perkantoran yang Tidak Sesuai
Muhammad Ikhsan selaku Mantan Staf Ahli Walikota Pekanbaru berkomentar tentang bangunan untuk kantor pemerintah daerah. Beliau membandingkan dengan bangunan lawas di Jawa yang tetap kokoh berdiri tanpa harus dipermak menjadi mewah dengan anggaran yang fantastis.
Berikut 3 hal yang beliau tegaskan:
1. Jumlah dan Ukuran Ruangan
Hal pertama yang disorot adalah jumlah dan ukuran ruangan. Beliau menulis dalam unggahan Facebook berupa kalimat berikut, “Perkantoran Pekanbaru Riau banyak yang ukurannya terlalu besar dan kosong. Semua itu pemborosan.”
Kalimat tersebut jelas menyiratkan bahwa Pak Ikhsan menyayangkan bangunan kantor yang tidak digunakan secara maksimal. Seharusnya, sebuah gedung kantor disesuaikan dengan tujuan penggunaan dan daya tampung yang sudah diperkirakan secara matang.
Jika dilakukan perencanaan yang matang dengan mempertimbangkan sektor pembangunan penting lain, maka tidak akan ada ruangan yang terlalu besar dan hanya sebagai pajangan.
2. Fasilitas yang Terlalu Mewah
Persoalan selanjutnya adalah fasilitas kantor yang dinilai terlalu mewah. Hal tersebut memberikan dampak positif dan negatif bagi para pegawai. Fasilitas yang lengkap dan mewah memang memberikan kemudahan dalam menyelesaikan pekerjaan.
Namun, fasilitas yang semacam itu memberikan kenyamanan yang terlalu berlebihan. Bagi para pegawai yang profesional, tentu tidak akan mempengaruhi performa kerjanya. Tapi, bagi mereka yang integritasnya kurang, pasti akan merasa dimanjakan sehingga lalai dalam bekerja.
3. Biaya Operasional dan Pemeliharaan yang Besar
Dalam unggahan di akun Facebook milik pribadi, Pak Ikhsan menegaskan bahwa, “Biaya pemeliharaan dan operasional Gedung Pemda yang megah telah menghabiskan dana mencapai milyaran rupiah setiap tahun.”
Padahal menurut beliau, terdapat prioritas pembangunan Kota Pekanbaru yang lebih pantas menggunakan anggaran yang besar tersebut. Pembangunan kota di bidang infrastruktur umum dan pendidikan yang jauh lebih berguna bagi seluruh masyarakat.
Perkantoran yang Ideal Menurut Dr. Muhammad Ikhsan
Saat masih banyak masalah klasik yang perlu diurus, sebaiknya perkantoran untuk pemerintah daerah dibuat dengan kriteria sebagai berikut:
1. Kecil dan Efektif
Dr. Muhammad Ikhsan, Pengamat Perkotaan, menyarankan bahwa kantor yang kecil dan efektif cukup ideal sehingga tidak perlu membangun secara berlebihan. Kecil dan efektif berarti menggunakan kantor semaksimal mungkin dengan mengedepankan kegunaannya.
Kemudian beliau menambahkan, “Kantor sebenarnya tidak perlu lagi dibuat besar karena sekarang zamannya sudah digital. Para pegawai bisa bekerja dari mana saja dengan dukungan internet. Terlebih, dokumennya sudah dalam bentuk digital.”
2. Pelayanan Maksimal
Bukan hanya dari segi fisik bangunan. Kantor pemerintah daerah yang ideal juga dilihat dari pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Percuma apabila gedung yang ditempati sangat megah, tapi pegawai yang melayani tidak maksimal.
Masyarakat akan lebih menghargai dan menyukai pelayanan yang baik sekalipun kantor yang mereka datangi tidak mewah dan luas. Pelayanan adalah hal paling penting karena pegawai di Pemda sejatinya berperan sebagai pelayan masyarakat.
Prioritas Pembangunan di Pekanbaru
Sekarang ini, menyesuaikan dengan kondisi kota, terdapat 2 hal yang menjadi prioritas pembangunan Kota Pekanbaru yakni jalan raya dan pendidikan.
1. Jalan Raya
Berdasarkan pengamatan seorang Dr. Muhammad Ikhsan, Dosen Perencanaan Kota dan Teknik Sipil di Universitas Riau, jalan raya merupakan prioritas pembangunan yang harus dikerjakan oleh pemerintah daerah.
Jalan raya merupakan infrastruktur umum yang sangat vital bagi mobilitas seluruh lapisan masyarakat. “Terpantau masih banyak jalan lintas provinsi yang berlubang dan belum tersambung dengan baik.” Jelas Pak Ikhsan.
Anggaran besar yang dihabiskan untuk kemegahan sebuah gedung perkantoran jauh lebih layak digunakan untuk pembangunan jalan lintas provinsi yang rusak tersebut. Kondisi jalan yang tidak memadai tentu membahayakan para pengendara.
Selain jalan raya yang berlubang, permasalahan jalan lain yang diamati oleh Pak Ikhsan yakni sempitnya jalan lingkar. Alhasil, kendaraan truk berukuran besar banyak yang masuk ke area kota sehingga menyebabkan risiko kecelakaan dan ketidaknyamanan.
2. Pendidikan
Sektor pendidikan menjadi hal selanjutnya yang ditekankan sebagai prioritas pembangunan di Riau. Terhitung sudah banyak anak-anak yang tidak mampu melanjutkan sekolah ke jenjang SMP dan SMA.
Daripada dana besar dibuang untuk gedung Pemda yang berlebihan, tentu jauh lebih baik dipakai sebagai anggaran pendidikan. Dengan anggaran yang berlimpah, maka banyak anak-anak yang dapat kembali melanjutkan sekolah sampai tamat.
Pembangunan Kota Pekanbaru Riau sebaiknya perlu memprioritaskan infrastruktur jalan raya yang rusak dan pendidikan anak yang banyak terputus. Pengamatan cermat dibutuhkan agar anggaran tidak habis untuk mempercantik bangunan kantor, tapi mengabaikan hal yang lebih penting.