

Allahuakbar! Engkau datang lagi. Alhamdulillah, Allah mempertemukan kami lagi dengan kau. Subhanallah, keberkahan yang tiada tara menyambangi kita lagi. Bulan penuh berkah, penuh maghfirah. Bulan silaturahim, bulan keluarga, bulan kasih sayang, bulan amal, bulan motivasi, bulan produktif, bulan bonus, bulan training. Bulan komandan dari segala bulan.
Begitu cepat waktu berlalu, bagaikan penantian dari pagi hingga ke sore saja layaknya. Ramadahan membangunkan kita dari rutinitas dan kesibukan harian yang meletihkan. Oh Allah, kami bersyukur padamu, kini Engkau hantarkan lagi kepada kami bulan itu. Tetesan air mata haru, gambaran keindahan malam-malam tarawih, berkumpul bersama keluarga waktu berbuka dan sahur, kenikmatan membaca dan menelusuri Al Quran, ringannya badan ketika beraktivitas, bersemangatnya ketika bekerja, oh indahnya…
Maha Suci Engkau yang telah menyediakan bulan Ramadhan ini untuk kami. Pantaslah rasanya jika ada hambaMu yang bermohon supaya semua bulan ini ”diRamadhankan” saja kalau bisa. Banyak sekali kesempatan untuk beramal, berdakwah, bersilaturahim, dan mengukuhkan cinta kasih sayang di dalam bulan ini.
Meskipun hati ini haru dalam suka cita menyambut engkau, di belahan lain hati ini ada rasa malu pula. Pengalaman kami dari tahun-tahun sebelumnya selalu saja memalukan. Bagaimana tidak, suka cita kami menyambutmu, azam yang kami tanamkan untuk bisa beribadah lebih banyak di waktumu selalu saja kandas oleh kesibukan-kesibukan kami.
Rasa malas, bosan, capek, selalu saja hinggap di hati kami. Target-target amalan pecah berantakan, untuk tidak mengatakan sumbing di sana sini. Perut kami masih saja penuh sesak melahap santapan bukaan. Padahal seharusnya anggaran perut bisa lebih banyak bisa dihemat dan diberikan kepada fakir miskin, karena makan kami diciutkan hanya menjadi dua kali.
Kami tetap saja bernafsu men-servis selera-selera perut dan mulut kami dengan makanan-makanan lezat yang kami idam-idamkan dan jarang kami dapatkan di bulan lain. Hmm… infaq kami masih saja kami tahan-tahan. Padahal di waktu-waktu sekarang ini, BBM naik, kerja susah, harga melambung, banyak sekali saudara-saudara yang kesusahan. Yang lain-lainnya? Wah, masih banyak. Malu rasanya jika diteruskan.
Sudahlah! Jangan melamun terus. Harapan itu masih ada. Begitu bunyi slogan kebangkitan nasional yang kami dengar. Cukup sudah muhasabah itu. Kini ia datang lagi. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Tetap dengan keberkahanNya. Tetap dengan bonus pahalaNya. Ramadhan kali harus ada peningkatan. Pokoknya harus lebih, harus lebih… Itu sajalah.
Aku yakin, Allah tidak membebankan kita melainkan sesuai dengan kemampuan kita. Peningkatan gradual adalah lebih sehat ketimbang peningkatan drastis. Akan cepat lelah. Tidak akan bisa bertahan lama.
Ya Allah, tambahkan kepada kami kekuatan. Sehatkan kami supaya bisa efektif mengisi waktu kami di bulan Ramadhan kali ini. Tambahkan kepada kami kesabaran untuk bisa tetap di jalanMu, meningkatkan kadar dan kualitas ibadah kami. Kualitas bacaan dan tadabbur Quran kami. Tambahkan khusyu’ kami. Tambahkan kenikmatan kami ketika membaca Quran, ketika shalat, ketika berdoa, ketika berzikir. Tambahkan agresivitas kami dalam berdakwah, dalam bekerja, dalam berkhidmat di jalanMu.
Ya Rab, lembutkan hati kami, arahkan tangan kami meraih lembaran-lembaran di dompet kami, di amplop-amplop kami untuk menyebarkannya kepada saudara-saudara kami yang membutuhkan. Ya Allah, tambahkan rezeki kami, supaya lebih banyak kami menyalurkannya, bukan menumpuknya untuk kesenangan hidup mata.
Ya Rahman, tambahkan cinta dan kasih sayang di hati kami, untuk mengukuhkan cinta dan kasih sayang di dalam keluarga kami. Penopang dakwah dan aktivitas kami. Jadikan istri dan anak-anak kami bertambah kasih-sayangnya sesama kami di bulan Ramadhan ini. Kuatkan ingatan mereka akan saat-saat indah di bulan Ramadhan ini menjadi ingatan yang kekal akan keberkahanMu di bulan ini.
Ya Allah, kuatkan pula motivasi kami untuk lebih ekspansif dalam berdakwah, bersilaturahim dengan kolega kami. Ringankan mulut kami untuk menyampaikan risalahMu, mengajak mereka untuk terlibat dalam proyekMu. Melalui lisan kami, lunakkan hati mereka.
Ya Illahi Rabbi, perkenankan do’a kami. Hapuskan kesalahan kami. Kikis habis kedegilan di hati ini. Isikan dengan kesabaran, ketaatan, kekuatan untuk bisa bertahan di jalan yang dilalui oleh Rasulullah SAW dan orang-orang soleh di belakangnya.