Kota Pekanbaru disebut-sebut memiliki julukan baru sebagai “kota berkuah”. Julukan ini disematkan karena masalah banjir Pekanbaru yang hampir selalu menghampiri ketika musim penghujan tiba. Ada apa sebenarnya, di kota yang disebut Smart Madani City ini?
Apakah Pekanbaru telah menerapkan cara cerdas dalam mengatur tata kota Pekanbaru? Dan adakah solusi terbaik bagi ibukota Riau ini? Hal ini turut mengundang respons dari para pakar, salah satunya Dr Muhammad Ikhsan.
Selaku pakar tata kota Pekanbaru, Muhammad Ikhsan membeberkan beberapa penyebab banjir Pekanbaru sekaligus solusi yang tepat bagi permasalahan ini.
Penyebab Masalah Banjir di Pekanbaru
Menurut Dr M.Ikhsan, penyebab dari masalah banjir di Pekanbaru sangat dipengaruhi oleh masalah sampah Pekanbaru yang juga menjadi masalah pelik di kota ini. Kemudian, penataan kota yang dirasa kurang terencana dan terawat dengan baik juga membuat Pekanbaru nampak semakin tak terurus.
Kesadaran masyarakat yang kurang dengan masih banyaknya sampah Pekanbaru yang menyumbat parit serta Sungai yang membuat aliran air tidak lancar dan banjir pun tak terelakkan.
Solusi Banjir Pekanbaru Menurut Pakar
Adapun beberapa solusi bagi banjir di Pekanbaru yang dikutip dari pernyataan Dr M. Ikhsan pada beberapa kesempatan talk show dan wawancara.
1. Pembuatan Perencanaan Matang dan Fokus
Menurut ahli tata kota ini, kota seharusnya merupakan tempat yang nyaman. Dan rasa nyaman disini tentunya akan didapatkan jika kota bersih, bebas sampah dan banjir serta terwujudnya kelancaran transportasi Pekanbaru.
Untuk itu pembuatan masterplan harus matang dan efektif untuk menjadi solusi sampah Pekanbaru dan banjir yang mengiringinya.
- Ikhsan mengungkapkan, “Jadi untuk kota, itu masterplan nya yang buat pemerintah kota itu kewajibannya. Kemudian jalan, jalan itu ada aturannya. Ada jalan provinsi, jalan nasional, jalan kota dan jalan kabupaten.”
Ia dan timnya pun telah membuat rancangan penataan kota yang mana disebut dapat membuat Pekanbaru lebih tertata dan bebas banjir.
“Itulah sebenarnya, penyebab banjir yang sudah kami identifikasi secara berbulan-bulan bersama tim,” ungkap M. Ikhsan.
“Secara garis besar kita merekomendasikan beberapa hal seperti perbaikan drainase, normalisasi anak sungai, pembuatan perangkap sampah dan pasir, penambahan kolam retensi. Serta yang paling penting adanya petugas patroli drainase yang betul-betul bertugas mengawasi drainase yang ada di Kota Pekanbaru ini,” terangnya kemudian.
2. Penataan Ulang Drainase
“Fenomenanya di Pekanbaru adalah kita lihat, itu drainase yang utama ada di pinggir jalan-jalan besar. Jadi nanti masalahnya bukan hanya banjir tapi juga berakibat pada kemacetan jalan.”
“Nah, drainase yang di pinggir jalan itu nanti kewenangannya adalah sesuai kewenangan dari yang punya jalan. Nah, jalan itu kan ada yang milik pemerintah kota, ada yang milik. Provinsi ada yang milik nasional juga. Sehingga penanganan drainasenya tidak selesai pada pemerintah kota saja. Jadi pemerintah kota harus duduk dengan pemerintah provinsi bahkan pemerintah pusat.”
“Ketahanan dan jumlah drainase yang belum memenuhi standar, kebiasaan membuang sampah sembarang sehingga membuat drainase mampet.”
“Jadi masalah drainase itu ujungnya mulai dari perencanaan, komitmen penganggaran, lalu apakah menyelesaikan masalah atau belum. Memang pekerjaan seperti ini, mengurus sampah, ngurus parit memang pekerjaan yang rumit. Harus fokus harus banyak pemikiran dan usaha yang dicurahkan.”
Seperti itulah gambaran pembaruan sistem drainase yang dipaparkan M.Ikhsan.
3. Perbanyak Resapan Air
Resapan air sangat penting untuk mengentaskan masalah banjir, karena secara fungsional, resapan air ini yang akan meresap air hujan. Resapan air dapat berupa ruang terbuka hijau yang mana selain dapat menjadi media resapan air juga dapat menjadi tempat rekreasi dan daya tarik kota.
4. Revitalisasi Sungai
Revitalisasi sungai juga menjadi solusi banjir di Pekanbaru yang diutarakan oleh M.Ikhsan. Menurutnya revitalisasi sungai akan mengembalikan fungsi ekologi dari sungai sebagai aliran air.
Salah satu sungai yang perlu direvitalisasi adalah Sungai Sail yang merupakan sungai terpanjang di Pekanbaru. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh M.Ikhsan saat menjadi narasumber pada talk show yang ditayangkan oleh Ceria TV YouTube Channel pada 26 Juni 2021 lalu.
“Peran penting Sungai Sail itu sebetulnya adalah masalah ekologi, sungai itu adalah fungsi ekologinya. Fungsi atau peran penting sungai sail ini yang harus kita jaga pertama, fungsi ekologinya, fungsi ini yang paling banyak yakni fungsi untuk mengalirkan air mesti dipelihara. Kalau sekarang ini kan banyak endapan supaya fungsi ekologinya itu terjaga maka endapannya harus dibersihkan dan digali” terang M.Ikhsan.
5. Pembersihan Parit
Parit yang seharusnya bisa mengalirkan air, justru mampet karena banyak sampah. Hal ini juga mendapat perhatian dari ahli tata kota ini.
“Atau paritnya yang diperbesar sehingga air yang tidak bisa diserap di permukaan bisa disalurkan ke sungai-sungai yang menjadi pembuangan akhir,” ujar M.Ikhsan.
Ia juga meminta pemerintah agar memprioritaskan masalah parit atau saluran air agar banjir Pekanbaru dapat teratasi. Karena menurutnya ini dapat dilakukan melihat tersedianya anggaran pembersihan saluran air yang mencapai 8,8 miliar rupiah.
“Tapi kan ada skala prioritas. Dalam hemat kami, pembersihan saluran air adalah prioritas yang bisa dikerjakan Pak Firdaus. Masih ada sisa jabatan sekitar dua kali tahun anggaran lagi. Sebaiknya dialokasikanlah anggaran pembersihan saluran air tersebut. Jika itu sudah dilakukan maka kita sudah mengangsur mengatasi masalah banjir sekitar 20-30 persen, dan itu cukup signifikan saya kira,” terang Dr M. Ikhsan.
Sumber : riaubarometer.com