Smart City yang Madani merupakan salah satu bagian dari visi dan misi Pemerintah Kota untuk menjadikan Pekanbaru sebagai kota pintar. Mengapa Madani? Karena masyarakat Pekanbaru sangat melekat dengan budaya Melayu.
Konsep ini cukup menarik karena Pemerintah memiliki keinginan mewujudkan kota pintar namun tetap dengan basis iman dan taqwa. Pemerintah melakukan berbagai inovasi, salah satunya adalah melaksanakan berbagai kegiatan di area tata kota Pekanbaru.
Lima Pilar Utama untuk Mendukung Smart City yang Madani
Dikutip dari halloriau.com, untuk mewujudkan konsep smart city, Pemerintah Kota Pekanbaru menjadikan smart mobility, smart people, smart economy, smart environment, dan smart living menjadi lima pilar utama. Namun yang menjadi pertanyaan adalah, apakah dalam implementasinya sudah smart?
Banyak program-program yang disiapkan oleh Pemerintah untuk merealisasikan kelima pilar tersebut. Contohnya pada bagian transportasi Pekanbaru. Dilansir dari laman indragirione.com, Pemerintah Kota menghadirkan bus Trans Metro sebagai moda transportasi yang efektif dan efisien.
Pada bagian infrastruktur, Pemerintah juga berupaya menambah jalan dengan membangun flyover, mengingat volume kendaraan yang semakin hari semakin bertambah. Untuk mewujudkan itu semua, pengembangan sumber daya manusia dinilai sebagai yang paling utama untuk dilakukan.
Smart Mobility yang Memenuhi Prinsip Efektif, Efisien, dan Pro Lingkungan
Dalam diskusinya bersama Dinas Perhubungan dan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kota Pekanbaru, Dr Muhammad Ikhsan sebagai pakar tata kota Pekanbaru membahas mengenai salah satu pilar, yaitu smart mobility.
Menurut Dr. Ikhsan, mobility harus memenuhi prinsip efisien, efektif, dan juga pro lingkungan. Transportasi sendiri adalah hal yang sangat penting dalam aktivitas perkotaan. Seluruh kegiatan pendidikan, sosial, ekonomi sangat tergantung pada kesiapan dan transportasi yang memadai.
“Menurut saya, mobility itu bukan hanya masalah soal membangun jalan ataupun flyover, tapi lebih luas daripada itu,” tutur Dr. Ikhsan. Ketiga prinsip itu harus dipenuhi. Yang pertama adalah efisien, artinya jumlah yang diangkut harusnya lebih banyak dari jumlah kendaraan pengangkut sehingga jalan tidak penuh
Rute pengangkutan pun harus efektif. Penataan jalan perlu dilakukan agar bisa mengurangi kemacetan. Dan yang terpenting transportasi harus pro lingkungan sehingga pencemaran udara bisa dikurangi. Pemerintah merealisasikannya dengan menghadirkan bus Trans Metro.
Namun sayangnya, tingkat occupancy masih di bawah standar. Masyarakat masih lebih memilih untuk naik kendaraan pribadi dibanding kendaraan umum. Bagaimana cara membangun minat masyarakat agar lebih memilih untuk naik kendaraan pribadi?
Padahal, jika pengalihan ini berhasil, maka potensi kemacetan akan berkurang. Selain itu juga bisa mengurangi polusi udara karena hampir 70% udara tercemar akibat transportasi yang tidak ramah lingkungan.
Fasilitas Umum Perlu Dibenahi
Agar masyarakat tertarik untuk naik kendaraan umum, maka tugas Pemerintah adalah fasilitas umum dibuat senyaman dan seaman mungkin. Terasa percuma jika dibuat moda transportasi umum, namun fasilitas pendukung lainnya tidak memadai sama sekali.
Dr Muhammad Ikhsan mengambil contoh di Kota Rotterdam. Di sana, pengguna sepeda bisa sampai ke tempat tujuan dibandingkan yang menggunakan mobil. Hal ini karena Pemerintah di sana membuat fasilitas sedemikian rupa sehingga jalur yang digunakan untuk sepeda bisa memotong jalan-jalan utama.
Masih terkait transportasi Pekanbaru yang bersifat umum, jika suka melihat drama Korea pasti tahu bahwa bus termasuk sarana transportasi favorit. Mengapa? Karena naik bus jauh lebih murah dibandingkan naik kendaraan pribadi atau taksi.
Selain itu jalur yang ada pun sudah jelas. Mulai dari bus penghubung, hingga fasilitas di sekitar halte yang mendukung penumpang yang ingin turun lalu berjalan kaki. Langkah Pemerintah Kota Pekanbaru menghadirkan TMP dinilai sudah tepat.
Namun ada baiknya jika selain menghadirkan transportasi umum tersebut, fasilitas lain juga di-upgrade dengan baik sehingga masyarakat menjadi tertarik untuk naik transportasi umum. Poin selanjutnya adalah pada jalan.
Disebutkan oleh Dr. Ikhsan, Pekanbaru memiliki jumlah penduduk yang padat. Banyak masyarakat yang membangun rumah di pinggir jalan, yang mengakibatkan jalan kolektor menjadi semakin sempit, sehingga pembenahan jalan kolektor perlu dilakukan.
Hal tersebut mempengaruhi berbagai hal, diantaranya masalah banjir Pekanbaru dan masalah sampah Pekanbaru karena masyarakat masih membuang sampah di pinggir jalan. Diperlukan solusi banjir Pekanbaru yang kongkrit agar masalah serius ini bisa teratasi dengan baik.
Jika tidak segera ditindaklanjuti, maka perwujudan fasilitas umum yang ramah lingkungan akan susah untuk direalisasikan. Selain itu, menurut Dr. Ikhsan, pembangunan infrastruktur seperti flyover menggunakan dana yang sangat besar.
Menurut beliau, daripada membangun flyover, lebih baik dana dialihkan untuk pengadaan transportasi massal. Membangun flyover dapat meningkatkan keinginan masyarakat untuk membeli kendaraan pribadi. Jika hal tersebut terjadi, maka hal yang terjadi di Jakarta juga akan dialami oleh Pekanbaru.
Sejatinya, konsep smart city yang madani merupakan konsep yang sangat menarik dan patut untuk diapresiasi. Diharapkan kedepannya ini tidak hanya menjadi sebuah konsep saja tapi bisa terealisasi dengan baik.
Oleh karena itu, manusia sebagai sumber daya utama yang mengatur itu semua perlu diberikan pelatihan dan pemahaman. Jika ingin mewujudkan kota yang pintar, maka manusia di dalamnya harus sudah berpola pikir pintar terlebih dahulu.
Perwujudan kota pintar pun juga harus didukung dari semua pihak, mulai dari masyarakat sampai Pemerintah Pekanbaru. Kota Pekanbaru terkenal dengan kecepatan dalam menerapkan program baru sehingga seringkali dijadikan ‘panutan’ oleh kota lainnya.
Jika konsep ini tercapai, maka bukan tidak mungkin jika Kota Pekanbaru menjadi Ibu Kota sentral untuk Pulau Sumatera, dengan masyarakat yang berakhlak mulia dan menjunjung tinggi toleransi.
Sumber :
https://www.pekanbaru.go.id/p/news/pemko-wujudkan-smart-city-madani-melalui-pembangunan-sdm
https://www.indragirione.com/2021/09/mewujudkan-pekanbaru-smart-mobility-lewat-tmp-dan-feeder