Banjir Pekanbaru merupakan salah satu masalah klasik yang diturunkan dari generasi ke generasi. Sayangnya kondisi ini belum menemukan solusi yang paling baik. Akhirnya setiap musim penghujan tiba, masalah banjir Pekanbaru tetap muncul dan menyusahkan banyak orang.
Kondisi ini membuat pakar tata kota Pekanbaru, Muhammad Ikhsan akhirnya angkat bicara. Menurutnya, masalah sampah dan juga banjir di Pekanbaru tidak boleh diabaikan begitu saja. Apalagi kondisi masyarakat sudah berkembang dan kemajuan teknologi juga semakin meningkat.
Perlu peran serta seluruh masyarakat khususnya mereka yang bergerak di bidang akademisi. Berbagai diskusi dan konsultasi bisa dilakukan sehingga bisa bersama-sama mengatasi masalah sampah Pekanbaru hIngga banjir yang tidak kunjung selesai.
Menggunakan Para Akademisi
Sebenarnya akademisi yang ada di Kota Pekanbaru jumlahnya ada banyak. Mereka juga sangat ahli dalam bidang pengelolaan sampah dan juga strategi penanganan banjir. Daripada terus melakukan tindakan yang gagal setiap tahunnya, ada baiknya untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu.
Muhammad Ikhsan selalu menegaskan jika kolaborasi dengan akademisi khususnya milenial adalah sesuatu yang penting.
“Kita punya kaum millennial, ada akademisi juga kenapa pusing soal sampah. Cobalah kerja dengan cerdas, pakai prinsip-prinsip cerdas. Memanfaatkan akademisi dan para ahli, selesaikan masalah sampah Pekanbaru.” Ujar beliau pada salah satu wawancara.
Solusi masalah banjir dan solusi sampah Pekanbaru bisa ditemukan Apabila semua orang duduk bersama untuk melakukan diskusi. Kalaupun mengalami kesulitan paling tidak sudah mencoba sesuai dengan berbagai jenis teori yang dipahami.
Dengan begitu masalah banjir warisan dari generasi ke generasi ini bisa diatasi dengan lebih cepat dan mudah. Paling tidak bisa meniru Kota Surabaya. Sebelumnya kota ini dikenal sering banjir saat musim hujan tiba.
Meski demikian setelah pengelolaan banjir dilakukan dengan sangat baik pada era Bu Risma, banjir sudah semakin jarang terjadi. Kalaupun terjadi banjir di beberapa bagian umumnya akan berjalan beberapa jam saja lalu akan surut secara langsung.
Masyarakat Juga Harus Membantu
Banjir dan sampah Pekanbaru adalah hal yang harus dipikirkan oleh seluruh lapisan masyarakat. Jadi tidak bisa hanya langsung diserahkan pada pihak pemerintah saja. Apabila tidak ada dukungan dari masyarakat semuanya juga tidak bisa berjalan dengan baik.
Sebagai contoh, pemerintah sudah mengusahakan upaya untuk penanganan banjir. Sayangnya masyarakat masih menghasilkan sampah dalam jumlah banyak. Bahkan dalam satu hari satu keluarga bisa menghasilkan sampah sekitar 5 kg. Dengan jumlah ini tentu TPA tidak akan bisa menampung setiap harinya.
Lebih parah lagi masalah banjir di Pekanbaru juga didukung oleh kebiasaan masyarakat yang masih sering membuang sampah sembarangan. Akibatnya salah satu sungai besar yang berada di Pekanbaru yaitu Sungai Sail akhirnya meluap.
Muhammad Ikhsan memberikan saran agar ada merit system. Artinya apabila masyarakat memiliki kebiasaan buruk dengan membuang sampah sembarangan. Mereka akan mendapatkan hukuman atau panismen sesuai dengan kesepakatan.
Sementara itu apabila ada masyarakat yang mendukung adanya gerakan membuang sampah pada tempatnya. Mereka tidak bisa diabaikan tapi bisa diberi semacam Hadiah atau reward. Dengan begitu semua masyarakat akan saling bahu-membahu untuk mewujudkan keinginan itu.
Sistem Bersih Rapi Indah untuk Pekanbaru
Salah satu solusi masalah banjir yang diungkapkan Muhammad Ikhsan adalah BRI atau bersih, rapi, dan indah. Jadi sistemnya harus dilakukan untuk tujuan kebersihan, tetap terlihat rapi, dan memiliki sisi estetika. Untuk mewujudkan itu, langkah dibawah ini kemungkinan besar harus dilakukan.
1. Penataan Kota yang Baik
Penataan kota yang baik harus dilakukan apabila ingin mengatasi masalah banjir dan juga sampah. Salah satunya adalah penerbitan papan reklame hingga berusaha untuk tidak terlalu banyak membangun bangunan baru berukuran besar.
Pembersihan sampah khususnya di selokan dan juga parit juga harus dilakukan khususnya menjelang musim hujan. Hal ini akan mencegah terjadinya penumpukan air akibat saluran mampet di berbagai tempat.
2. Pengelolaan Sungai
Pengelolaan sungai harus dilakukan dengan baik khususnya di bagian bantaran atau sekelilingnya. Pembangunan rumah secara ilegal atau penggunaan yang tidak sesuai dengan aturan harus ditertibkan.
Beberapa negara bisa dicontoh seperti Korea Selatan yang memanfaatkan pinggiran sungai untuk menanam berbagai jenis pohon dan digunakan sebagai taman.
3. Sistem Pelaporan yang Sempurna
Terakhir yang tidak kalah penting adalah pelaporan dengan sistem elektronik. Laporan ini dilakukan untuk mengetahui dimana saja titik terjadinya masalah khususnya banjir dan juga sampah.
Apabila terjadi banjir maka masyarakat bisa langsung laporkan dan petugas bisa langsung menangani. Hal itu juga berlaku untuk masalah sampah yang sudah menggunung.
Masalah banjir Pekanbaru tidak boleh diabaikan lagi. Perlu pengelolaan sampah yang baik sehingga bisa mengurangi risiko terjadinya penguapan air di musim. Selain itu pengelolaan sungai Sail juga harus dilakukan dengan baik. Dengan begitu masalah transportasi Pekanbaru saat banjir tidak terjadi.
Dr Muhammad Ikhsan selalu menegaskan jika kolaborasi yang baik antara pemerintah dengan akademisi serta masyarakat adalah salah satu solusi. Daripada saling menyalahkan lebih baik bekerja sama untuk mengatasi masalah yang sama-sama terus dialami setiap tahunnya.
Sumber : riaubarometer.com