Banjir Pekanbaru merupakan permasalahan menahun yang belum kunjung ditangani secara tuntas oleh pemerintah setempat. Walaupun masyarakat sudah lama terpaksa untuk membiasakan diri menghadapi kondisi tersebut, bukan berarti dapat dibiarkan berlarut-larut tanpa tindakan serius.
Dalam mengatasi banjir, memang tidak cukup perencanaan yang rapi, tetapi perlu dilanjutkan dengan realisasi yang maksimal di lapangan. Terkait permasalahan klasik tersebut, Pengamat Perkotaan, Muhammad lkhsan, M.Sc memberikan masukan yang solutif.
Solusi yang Ditawarkan untuk Mengatasi Banjir di Pekanbaru
Pakar Perkotaan menyatakan bahwa banjir masuk dalam daftar permasalahan yang sampai sekarang belum dituntaskan oleh pemerintah kota. Beliau menyayangkan tentang tidak maksimalnya tindakan nyata dari masterplan yang sudah dirancang begitu bagus oleh pemerintah.
Kaitannya dengan banjir, berikut beberapa solusi yang beliau tawarkan agar Pekanbaru bebas dari jalanan yang tergenang:
1. Membersihkan Drainase
Salah satu usulan Dr. Muhammad Ikhsan tentang penanganan banjir yang dikemukakan pada Forum Konsultasi Publik adalah melakukan pembersihan drainase secara menyeluruh. Tujuan utama pembersihan drainase yakni melancarkan aliran air untuk menghindari genangan.
Masukan untuk fokus pembangunan Pekanbaru 2023 tersebut sangat masuk akal. Sebab, saluran air merupakan wadah mengalirnya air yang harus berfungsi dengan baik. Jika ada penyumbatan pada satu titik saja, maka aliran akan terhenti dan menimbulkan genangan yang semakin tinggi.
“Saluran air yang di dalamnya penuh sampah, pasir dan tanah sudah pasti menimbulkan banjir. Begitu juga dengan drainase yang terhambat oleh jembatan rendah berbeton tebal.” ungkap Pak Ikhsan.
Menurut beliau, pembersihan drainase secara menyeluruh baik di tepi jalan besar maupun pemukiman warga menjadi solusi jangka pendek. Kegiatan tersebut harus dilakukan sampai tuntas sehingga tidak ada lagi timbunan berupa sampah, sisa galian tanah dan pasir di saluran air.
2. Membongkar Beton yang Menutupi Saluran Air
Lalu, hal apa lagi yang perlu dilakukan segera? Pak Ikhsan dengan tegas menyatakan bahwa cara mengatasi banjir Kota Pekanbaru yang efektif adalah membongkar beton-beton tebal yang menutupi gorong-gorong dan parit.
Adanya beton berukuran tebal memang terbukti menyebabkan banjir di daerah tertentu. Beton tersebut memperkecil ruang parit dan gorong-gorong sehingga air tidak dapat mengalir lancar dan bahkan terhambat di banyak titik.
Pekerja khusus harus diterjunkan untuk melakukan pembongkaran beton yang merugikan tersebut. Koordinasi dengan pemilik bangunan juga diperlukan untuk menghindari konflik yang tidak penting.
3. Membentuk Tim Pengontrol Aliran Air
Hal terpenting yang tidak boleh diabaikan adalah terkait fungsi pengawasan. Pemerintah setempat perlu membentuk sebuah tim yang ditugaskan secara khusus untuk mengontrol saluran air. Tim harus cermat dan tegas dalam menjalankan tugas sehingga saluran air dipastikan lancar.
Pak Ikhsan menyarankan untuk mengontrol drainase primer dan sekunder secara rutin. Jumlah petugas yang diterjunkan harus disesuaikan dengan jumlah saluran air di wilayah perkotaan agar tidak kekurangan orang dalam pelaksanaannya.
4. Melakukan Pengerukan Sungai Sail dan Sibam
Masukan lain yang diberikan oleh Pak Ikhsan untuk mengatasi banjir yakni mengeruk sungai sail dan sungai sibam. Intensitas pengerukan perlu ditingkatkan sebagai upaya penanganan banjir yang lebih serius.
Mencegah banjir dengan cara mengeruk sungai Kota Pekanbaru dinilai efektif untuk memperlancar aliran air dan memperbesar daya tampung air. Sungai yang mampu menampung air dalam volume besar sangat berguna untuk menghindari luapan, terutama selama hujan lebat.
Kegiatan normalisasi sungai dengan cara pengerukan dilakukan menggunakan ekskavator oleh petugas. Pak Ikhsan menyarankan untuk terus melakukan pengerukan karena sungai sibam terkenal langganan banjir yang semakin parah saat intensitas hujan sedang tinggi.
5. Membangun Sumur Resapan
Banyaknya volume air yang tumpah karena intensitas hujan yang tinggi sebenarnya tidak akan menyebabkan banjir karena air akan meresap ke tanah. Hanya saja, permukaan tanah tertutup di banyak tempat sehingga air tidak bisa masuk ke dalam tanah.
Dr. Muhammad Ikhsan, Pengamat Tata Kota, menyoroti sumur resapan sebagai solusi untuk menangani banjir di Riau dan sekitarnya. Sumur resapan berperan vital sebagai tempat meresapnya air hujan sehingga tidak terjadi genangan di mana-mana.
Sebanyak apapun air hujan, tidak akan menggenang di atas permukaan tanah apabila tersedia sumur resapan yang memadai.
“Sosialisasi, pengawasan, dan ketentuan sanksi harus digiatkan kembali agar pemilik bangunan yang menutup lahan dengan aspal dan beton tidak bertambah.” jelas Pak Ikhsan. Penutupan lahan boleh saja, tapi harus diimbangi dengan penyediaan sumur resapan agar tidak banjir.
6. Menghentikan Penambahan Gedung Kantor
Solusi lain untuk mengatasi banjir Kota Pekanbaru yakni menghentikan pembangunan gedung kantor pemerintah daerah yang tidak diperlukan. Pemerintah daerah harus cermat dalam Menyusun prioritas.
Pengendalian banjir, kebersihan kota dan jalan yang rusak merupakan hal yang wajib diprioritaskan menurut Muhammad Ikhsan, M.Sc. Penambahan gedung kantor yang tidak diperlukan, hanya akan mempersempit lahan terbuka sebagai resapan air.
Anggaran besar yang digelontorkan untuk pembangunan tersebut akan lebih berguna jika digunakan untuk menangani banjir sebagai masalah tahunan yang meresahkan.
Pakar Tata Kota memberikan solusi yang sangat cerdas dan masuk akal untuk permasalahan banjir Pekanbaru yang tidak kunjung selesai. Pemerintah kota perlu melakukan Langkah nyata dan mengerahkan tenaga secara maksimal agar masterplan tidak hanya berakhir di atas meja.