Masalah sampah dan banjir di Kota Pekanbaru bukan merupakan persoalan baru. Hal ini telah terjadi sejak beberapa tahun yang lalu sehingga tidak hanya satu atau dua periode kekuasaan yang menangani masalah ini.
Berbeda pemimpin pastinya menerapkan kebijakan yang berbeda bukan? Termasuk salah satunya dalam upaya penanganan masalah sampah dan banjir di Pekanbaru ini.
Penyebab Masalah Sampah Pekanbaru
Secara umum, masalah sampah di Pekanbaru diakibatkan oleh beberapa faktor seperti rendahnya kesadaran masyarakat akan kebersihan dan buruknya sistem pengelolaan sampah yang dilakukan oleh pemerintah.
Dalam kenyataannya, masih kerap dijumpai masyarakat yang membuang sampah sembarangan di parit ataupun sungai. Disamping berakibat banjir, hal ini tentunya juga mengganggu sistem keindahan tata kota Pekanbaru. Sementara itu, pengelolaan sampah belakangan ini juga tidak baik.
Dalam kurun waktu 5 tahun belakangan ini sistem pengelolaan sampah sepenuhnya diserahkan oleh tim kontraktor. Hal tersebut tentunya membawa banyak keuntungan ataupun kerugian.
Adapun keuntungannya yakni pemerintah tidak perlu repot dalam menangani sampah karena telah diserahkan oleh tim kontraktor, baik itu sistem pengangkutannya ataupun sistem pengolahan akhirnya.
Akan tetapi, mereka hanya berfokus pada tonase sampahnya saja sebagai pemenuhan akan kontrak item yang telah disepakati. Dengan kata lain, mereka hanya berfokus untuk mengangkut sampah yang telah terkumpul di tempat pembuangan akhir saja.
Mereka tidak lagi memperhatikan terhadap titik-titik kecil pembuangan sampah yang banyak tersebar di berbagai penjuru daerah. Oleh sebab itu, pengangkutan sampah tidak berjalan secara efektif.
Penyebab Masalah Banjir Pekanbaru
Selanjutnya, masalah banjir di Pekanbaru diakibatkan adanya sistem drainase dan pengaliran air yang kurang baik. Terlebih dalam beberapa drainase yang terletak di sepanjang jalan utama di Kota Pekanbaru.
Dalam hal ini, drainase hanya berfungsi untuk mengalirkan air saja, tanpa memperhatikan besaran volume air yang harus dialirkan. Dengan kata lain, pembangunan drainase ini masih abai terhadap fungsi pencegahan banjir.
Sebagai akibatnya masih kerap dijumpai air yang membludak di sepanjang jalan utama yang mengakibatkan genangan dan banjir. Terlebih ketika hujan turun dengan intensitas yang lebat, maka banjir juga semakin menjadi-jadi.
Lebih parahnya, kondisi tersebut terkadang bisa mengakibatkan kemacetan kendaraan dan transportasi Pekanbaru yang melintasi jalan utama setelah turunnya hujan lebat.
Kebijakan Pemerintah dalam Mengatasi Masalah Sampah di Pekanbaru
Terdapat beberapa kebijakan pemerintah yang dikeluarkan untuk menangani masalah sampah dan banjir. Hal ini tentunya berbeda dari setiap periode kekuasaan yang ada.
Seperti yang dikemukakan oleh Muhammad Ikhsan dalam wawancaranya bersama tim Cakap Lepas awal tahun lalu mengenai kebijakan pengolahan sampah yang dilakukan oleh salah satu wali kota di Pekanbaru.
Dalam masa jabatannya, terdapat kebijakan bahwa tanggung jawab akan pengelolaan sampah yang diserahkan pada dinas-dinas terkait. Dengan begitu, dinas terkait memiliki kewajiban untuk mengumpulkan dan mengangkut sampahnya sendiri sampai ke tempat pembuangan sampah sementara.
Oleh sebab itu, setiap dinas harus memiliki fasilitas pengelolaan sampah yang memadai seperti misalnya container been ataupun mobil pengangkut menyerupai truck ataupun pick up.
Penggunaan kendaraan angkut tersebut disesuaikan dengan intensitas sampah yang dihasilkan seperti misalnya dinas pasar yang menggunakan truk karena sampah yang dihasilkan banyak.
Berbeda dengan dinas pendidikan yang menggunakan pick up karena sampah dari sekolah-sekolah tidak sebanyak sampah pasar. Dalam kebijakan tersebut, pemerintah hanya mempercayakan tahap pengolahan akhir pada kontraktor.
Berbeda dengan kebijakan pemerintah saat ini yang mempercayakan keseluruhan tanggung jawab mengenai pengelolaan sampah pada kontraktor. Hal ini kerap dinilai sebagai solusi sampah Pekanbaru terbaik yang pernah dijalankan.
Dengan kebijakan semacam ini, tidak hanya banjir yang dapat diminimalisir, melainkan juga akan mewujudkan kelancaran lalu lintas transportasi Pekanbaru.
Kebijakan Pemerintah dalam Mengatasi Masalah Banjir di Pekanbaru
Selanjutnya dalam hal penanganan banjir, salah satu kebijakan baru yang diterapkan oleh pemerintah ialah melakukan revitalisasi terhadap Sungai Sail dengan tujuan untuk menghidupkan kembali fungsi ekologi sungai.
Hal tersebut diperjelas oleh Dr Muhammad Ikhsan, selaku pakar tata kota Pekanbaru dalam acara Diskusi Revitalisasi Sungai Sail Kota Pekanbaru, Ceria TV yang digelar pada bulan Juni lalu.
Menurutnya, upaya revitalisasi yang dilakukan untuk menghidupkan kembali fungsi ekologi sungai merupakan salah satu solusi banjir Pekanbaru. Hal ini harus diatasi terlebih dahulu sebelum menghidupkan fungsi sungai yang lainnya.
Adapun langkah yang diambil dalam kebijakan revitalisasi Sungai Sail ialah dengan melakukan pembersihan terhadap endapan-endapan yang terdapat dalam Sungai Sail agar ekosistem di dalamnya dapat berjalan dengan baik.
Selain itu, dilakukan juga penanganan terhadap bibir sungai yang banyak mengalami pengikisan dengan cara menghidupkan kembali tanaman-tanaman di tepi Sungai Sail.
Dengan upaya ini diharapkan nantinya fungsi ekologi sungai akan kembali seperti semula dan air bisa mengalir dengan lancar tanpa adanya penyumbatan.
Setelah fungsi ekologi sungai dapat dihidupkan kembali, maka tidak hanya masalah banjir yang berhasil teratasi, melainkan juga bisa menghidupkan fungsi-fungsi yang lainnya seperti misalnya fungsi rekreasi ataupun pengembangan tata kota Pekanbaru.
Sumber : Riaubarometer.com